REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mariam Al Astrulabi adalah seorang wanita Muslim Suriah, yang astrolabnya memicu awal perkembangan di bidang astronotika dan navigasi luar angkasa. Orang dapat secara logis menyatakan bahwa teleskop Hubble tidak akan ada jika bukan karena penemuan teleskop Galileo pada 1609.
Melalui penemuannya, Galileo, yang terkenal, mampu melihat bulan, mengamati supernova, melihat fase-fase Venus dan cincin Saturnus dan temukan bintik matahari. Seiring berjalannya waktu, para astrolab mampu mengembangkan banyak versi astrolab dengan Mariam Al Asturlabi salah satu pelopor bidang ini.
Mariam lahir pada tahun 950 M di Aleppo, Suriah. Dia dikreditkan untuk mengembangkan astrolab 'kompleks' pertama. Penemuannya yang mirip dengan alat navigasi GPS untuk bintang-bintang.
Astrolab pada dasarnya adalah model astronomi alam semesta kuno seukuran tangan. Alat ini sangat berguna selama zaman Islam dan banyak digunakan untuk perdagangan sebagai alat navigasi laut.
Ibn Al Nadim, "Al Nasab" seorang bibliografi kunci Abad Pertengahan Islam, menulis bahwa ada 1.000 aplikasi astrolab yang berbeda pada saat itu. Keragaman instrumen ini, oleh karena itu, melayani tujuan astronomi dan astrologi.