REPUBLIKA.CO.ID, JEPANG -- Sembilan juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka saat Jepang dilanda badai nanmadol. Ini merupakan salah satu topan terburuk yang pernah terjadi di negara tersebut. Topan super Nanmadol telah menewaskan dua orang dan melukai hampir 90 orang.
Dikutip dari BBC, Senin (19/9/2022), badai tersebut menghantam pulau paling selatan Jepang, Kyushu, pada Ahad pagi.
Tipan ini diperkirakan akan melewati pulau utama Honshu dalam beberapa hari ke depan. Puluhan ribu orang menghabiskan Ahad malam di tempat penampungan darurat, dan hampir 350 ribu rumah tanpa listrik.
Transportasi dan bisnis telah terganggu akibat bencana tersebut. Jepang kini bersiap menghadapi banjir besar dan tanah longsor.
Nanmadol telah membawa hembusan hingga 234km/jam (145mph), dan beberapa daerah diperkirakan akan hujan 400mm (16 inci) dalam 24 jam. Layanan kereta peluru atau shinkansen, feri, dan ratusan penerbangan telah dibatalkan. Banyak toko dan bisnis lain telah tutup, dan karung pasir telah dipasang untuk melindungi beberapa properti.
Penyiar NHK mengatakan satu orang tewas ketika mobilnya terendam banjir. Dan satu lagi meninggal setelah terkubur dalam tanah longsor. Satu orang lagi masih hilang, dan 87 lainnya terluka.
Dikabarkan, topan itu mendarat di dekat Kota Kagoshima, di ujung Selatan pulau paling Selatan Jepang, Kyushu, pada Ahad (18/9/2022) pagi.
Sungai di Kyushu dikabarkan telah meluap. Rekaman video lokal menunjukkan atap bangunan rusak dan papan reklame roboh.
Badai diperkirakan akan berbelok ke Timur dan melewati pulau utama Jepang Honshu sebelum pindah ke laut pada hari Rabu. Ibu kota Tokyo, telah mengalami hujan lebat, dengan jalur bawah tanah Tozai ditangguhkan karena banjir.
Peringatan tingkat lima, tertinggi dalam skala peringatan bencana Jepang, telah dikeluarkan untuk lebih dari 500 ribu orang di wilayah Kagoshima, Miyazaki, Oita, Kumamoto, dan Yamaguchi. Sementara, sebanyak sekitar sembilan juta orang telah diperintahkan untuk mengevakuasi bagian dari wilayah Kyushu, Shikoku dan Chugoku setelah peringatan tingkat empat.
Nanmadol telah dikategorikan sebagai topan super oleh US Joint Typhoon Warning Center (JTWC), sebuah istilah yang digunakan untuk badai dengan kecepatan angin berkelanjutan 240km/jam (150mph) atau lebih. Ini setara dengan badai kategori empat atau lima.
Perdana Menteri Fumio Kishida telah menunda kunjungan ke New York, di mana ia akan memberikan pidato di Majelis Umum PBB, hingga Selasa, untuk memantau dampak badai. Para ilmuwan telah memperkirakan musim badai yang sangat aktif tahun ini, dipengaruhi oleh fenomena alam yang dikenal sebagai La Niña.
Suhu permukaan laut yang lebih hangat di Atlantik dan Karibia sebagai akibat dari perubahan iklim juga dapat berdampak. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengatakan siklon tropis yang intens kemungkinan akan meningkat dalam skala global.