Rabu 21 Sep 2022 18:19 WIB

Dewan Muslim Inggris Serukan Respons Atas Tindakan Ekstremis Hindu di Leicester

Dewan Muslim Inggris Serukan Respons Atas Tindakan Ekstremis Hindu di Leicester.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Dewan Muslim Inggris Serukan Respons Atas Tindakan Ekstremis Hindu di Leicester. Foto:   Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Dewan Muslim Inggris Serukan Respons Atas Tindakan Ekstremis Hindu di Leicester. Foto: Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LEICESTER–Dewan Muslim Inggris (MCB) mengutuk peristiwa yang digambarkan sebagai penargetan komunitas Muslim di Leicester oleh kelompok Hindutva sayap kanan. Mereka mendesak otoritas terkait merespons, terutama setelah adanya konfrontasi kerumunan pemuda terutama dari komunitas Hindu dan Muslim pada akhir pekan kemarin.

Hindutva mengacu pada ideologi nasionalis Hindu yang dipromosikan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, yang dituduh memicu kekerasan dan kejahatan kebencian terhadap Muslim dan minoritas lainnya.

Baca Juga

Saksi, didukung oleh video yang beredar di media sosial, mengatakan mereka melihat ratusan pria mengenakan topeng dan balaclava meneriakkan "Jai Shri Ram", yang diterjemahkan dari bahasa Hindi menjadi "salam Lord Ram" atau "kemenangan untuk Lord Ram." Sebuah kata yang identik dengan kekerasan anti-Muslim di India.

"Ini mengikuti serangkaian provokasi, termasuk nyanyian di luar masjid, serangan massa yang ditargetkan terhadap Muslim, dan perusakan rumah dan bisnis selama beberapa bulan terakhir," kata MCB dilansir dari Middle East Eye, Selasa (20/9/2022).

"Kelompok anak muda dari kedua komunitas kemudian turun ke jalan untuk memprotes, yang mengakibatkan pertengkaran fisik dan perkelahian,"tambahnya.

Berbagai kelompok Syiah dan tokoh masyarakat di Inggris juga menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya kekerasan Hindutva di negara itu.

Pada Senin lalu, polisi Leicester mengatakan bahwa sejauh ini ada total 47 penangkapan telah dilakukan sehubungan dengan kerusuhan tersebut.

"Beberapa dari mereka yang ditangkap berasal dari luar kota, termasuk beberapa orang dari Birmingham," katanya.

Kerusuhan akhir pekan adalah yang terbaru dari serangkaian gangguan jalanan di daerah tersebut.

Leicester adalah salah satu kota yang paling beragam di Inggris, dengan orang-orang yang mengidentifikasi sebagai orang India Inggris, baik Hindu dan Muslim, membuat lebih dari seperempat dari total populasi 329.000, menurut angka dari sensus Inggris 2011.

“Sekarang ada kekhawatiran akan ide ekstremisme beracun ini, yang diimpor dari India, menyebar ke kota-kota lain,” kata MCB, mengutip apa yang dikatakannya sebagai kritik lokal atas anggapan tidak adanya tindakan dari petugas penegak hukum, yang gagal membubarkan massa.

Pada hari Selasa, Komisi Tinggi Pakistan di London juga menyuarakan keprihatinan atas kekerasan tersebut dengan mengatakan sangat mengutuk kampanye kekerasan dan intimidasi sistematis yang telah dilakukan terhadap Muslim di daerah itu.

Sementara Komisi Tinggi India di London mengatakan: "Kami sangat mengutuk kekerasan yang dilakukan terhadap komunitas India di Leicester dan perusakan tempat dan simbol agama Hindu,"

"Kami telah menangani masalah ini dengan kuat dengan pihak berwenang Inggris dan telah meminta tindakan segera terhadap mereka yang terlibat dalam serangan itu,"kata komisi itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement