Kamis 29 Sep 2022 05:51 WIB

Indonesia-Jepang Kerja Sama di Sektor Biomassa

Tren ekspor cangkang sawit ke Jepang dari Indonesia mengalami kenaikan.

Pekerja dan alat berat menggiling cangkang sawit yang akan diekspor ke Japang di Pelabuhan Belang-belang , Mamuju, Sulawesi barat, Senin (26/7/2021). Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memfasilitasi kerja sama Bisnis Biomassa Indonesia-Jepang senilai 138 juta dolar AS
Foto: ANTARA/AKBAR TADO
Pekerja dan alat berat menggiling cangkang sawit yang akan diekspor ke Japang di Pelabuhan Belang-belang , Mamuju, Sulawesi barat, Senin (26/7/2021). Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memfasilitasi kerja sama Bisnis Biomassa Indonesia-Jepang senilai 138 juta dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memfasilitasi kerja sama Bisnis Biomassa Indonesia-Jepang senilai 138 juta dolar AS (setara dengan Rp 2,1 triliun). Tren ekspor cangkang sawit ke Jepang dari Indonesia mengalami kenaikan.

Kegiatan ini digelar di tengah Business Meeting on Indonesia’s Sustainable Palm Kernel Shell di Tokyo Senin (26/9/2022). Kegiatan forum bisnis biomassa ini terselenggara atas kolaborasi KBRI Tokyo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, ITPC Osaka dan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI).

Hal ini bertujuan untuk mempromosikan kesiapan bisnis Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku bahan bakar industri biomassa Jepang. Duta Besar RI Tokyo Heri Akhmadi menyambut baik penandatanganan kerja sama ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang ini.

"Saya harapkan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada ekspor-impor, tetapi juga diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah komoditi cangkang sawit Indonesia,” kata Heri dalam siaran pers yang diterima Rabu (28/9/2022).

Data Kementerian Perdagangan RI menunjukan dalam 5 tahun terakhir, tren ekspor komoditas cangkang sawit Indonesia ke Jepang meningkat 48,66 persen. Nilai ekspor per Januari hingga Juli 2022 tercatat 207,5 juta dolar AS. 

Hal ini menunjukan semakin tingginya permintaan cangkang sawit Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan sebanyak kurang lebih 97 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa  (PLTBm) yang dimiliki  Jepang. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menekankan berbagai upaya percepatan pencapaian target netralitas karbon Indonesia pada 2060. “Pemerintah Indonesia telah menetapkan program konversi lebih dari 200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pemerintah Indonesia memastikan peningkatan produksi komoditas cangkang sawit yang berkelanjutan, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor unggulan Indonesia," katanya.

Direktur dan Senior Managing Executive Officer Energy Department HANWA Co Ltd Yasuharu Kurata berkomitmen untuk mengimpor lebih banyak lagi cangkang sawit dari Indonesia hingga 4 juta-5 juta ton.

Forum bisnis Biomassa Indonesia-Jepang dihadiri oleh 11 pengusaha cangkang sawit Indonesia yang dibawa oleh APCASI dan lebih dari 40 kalangan bisnis Jepang ini menghasilkan 8 (delapan) kesepakatan bisnis ekspor cangkang sawit Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 138 juta dolar AS. Sejumlah perusahaan Indonesia yang mencatatkan transaksi bisnis antara lain PT Jatim Propertindo, PT Eka Sapta Paramta Energi, PT Bersaudara Natural Energi, PT Biomas Andalan Indonesia dan PT Inti Persada. Sementara itu, mitra bisnis Jepang yakni Hanwa Co Ltd, Taiheiyo Cement, Iwatani, Thomas International Co Ltd, PPT Trading, dan Samsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement