REPUBLIKA.CO.ID,Rasulullah SAW telah mewanti-wanti umatnya agar menjaga lisan. Maksudnya setiap perkataan yang diucapkan hanya perkataan yang baik, bermanfaat dan bernilai pahala. Bukan perkataan yang buruk, tidak bermanfaat dan mendatangkan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan," (HR. al-Bukhari).
Ketua umum Rabithah Alawiyyah yang juga pengasuh Pondok Pesantren pemimpin Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah Pasuruan, Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf mengatakan bahaya lisan sangat besar. Tidak ada cara untuk selamat dari bahayanya lisan kecuali dengan menggunakan lisan untuk senantiasa berzikir atau berdiam. "Siapa yang diam, (dia) selamat. Tapi kalau berzikir, dia akan beruntung karena akan mendapatkan pahala. (Tapi) omongan tanpa zikir itu berbahaya, minimal dihisab," kata Habib Taufiq saat mengisi kajian kitab Ihya Ulumuddin yang disiarkan langsung oleh kanal resmi YouTube Sunsal Media beberapa hari lalu.
Banyak hadits nabi Muhammad SAW yang mengingatkan umatnya dari bahayanya lisan. Habib Taufiq menjelaskan Rasulullah SAW mengingatkan umatnya agar jangan banyak bicara agar selamat di dunia dan akhirat. Seorang Muslim hanya akan menggunakan lisannya untuk berkata yang bermanfaat dan menghindari perkataan-perkataan tidak bermanfaat dan maksiat. Sebab dalam sebuah riwayat dijelaskan tentang kebanyakan manusia menjadi penghuni neraka adalah karena lisannya. Karena itu bagi Mukmin akan berhati-hati ketika menggunakan lisan.
"Lisannya orang mukmin kalau mau bicara direnungkan dulu, bagus atau tidak, baru dilepaskan. Lisannya orang munafik kalau ngomong dilepas saja, dia tidak menggunakan pikiran dan hatinya," katanya.