Kamis 29 Sep 2022 11:30 WIB

Listrik Kuba Mulai Pulih Setelah Dihantam Badai Ian

Badai Ian menghantam Kuba sehingga mematikan listrik di seluruh pulau

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Seorang warga menggunakan plastik sebagai pelindung dari hujan di Batabano, Kuba, Senin, 26 September 2022. Badai Ian semakin kuat saat mendekati ujung barat Kuba di jalur untuk menghantam pantai barat Florida sebagai badai besar. awal Rabu.
Foto: AP/Ramon Espinosa
Seorang warga menggunakan plastik sebagai pelindung dari hujan di Batabano, Kuba, Senin, 26 September 2022. Badai Ian semakin kuat saat mendekati ujung barat Kuba di jalur untuk menghantam pantai barat Florida sebagai badai besar. awal Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Para pejabat Kuba mengatakan, telah mulai memulihkan beberapa aliran listrik pada Rabu (28/9/2022). Badai Ian sebelumnya menghantam pulau itu sehingga mematikan listrik di seluruh pulau sekaligus.

Kementerian Energi dan Pertambangan mengumumkan telah memulihkan energi ke tiga wilayah dengan mengaktifkan dua pembangkit listrik besar di Felton dan Nuevitas. Pengoperasian ini bekerja untuk membuat yang lain kembali terhubung.

Lampu mulai menyala di ibu kota, Havana, tetapi sebagian besar kota dan bagian barat Kuba lainnya tetap tanpa listrik pada Rabu. Badai besar telah melaju ke utara ke Florida. Ini adalah pertama kalinya seluruh pulau kehilangan daya.

"Pemadaman listrik sebesar ini belum pernah terjadi dalam hidup saya,” kata Yamila Morena yang merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 51 tahun yang tinggal bersama putranya di Havana tengah.

"Kami tidak bisa tidur sama sekali tanpa kipas angin, tanpa udara masuk," ujarnya.

Sehari sebelumnya, Badai Ian menghantam Kuba yang telah berjuang dengan krisis ekonomi dan sering menghadapi pemadaman listrik dalam beberapa bulan terakhir. Badai Kategori 3 ini menghantam ujung barat pulau itu, menghancurkan provinsi Pinar del Rio, tempat sebagian besar tembakau yang digunakan untuk cerutu ikonik Kuba ditanam.

Puluhan ribu orang dievakuasi dan lainnya mengungsi sebelum kedatangan Badan Ian yang menyebabkan banjir, rumah rusak, dan pohon tumbang. Media pemerintah melaporkan dua kematian di provinsi itu, seorang perempuan tertimpa tembok yang runtuh dan satu lagi karena atap yang runtuh.

Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan Kuba menderita dampak angin dan badai yang signifikan ketika badai melanda dengan kecepatan angin tertinggi 125 mph. Badai Ian bahkan lebih kuat ketika mendarat di pantai Florida pada Rabu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement