REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, minta sekolah wajib memiliki aplikasi pengaduan berbasis website. Hal itu sebagai langkah pencegahan tindakan kekerasan maupun pelecehan seksual di lingkungan lembaga pendidikan.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Sumanto di Batang, Kamis (29/9/2022), mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang memproses aplikasi tersebut agar dapat diterapkan di seluruh sekolah.
"Aplikasi tersebut pertama kali diterapkan di SMP Negeri 1 Subah dan kini akan dikembangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk disebarluaskan," katanya.
Menurut dia, pemanfaatan aplikasi pengaduan berbasis website ini lebih efektif dan aman karena jika pelaporan dilakukan secara konvensional melalui kotak pengaduan terkadang siswa merasa takut. Namun, kata dia, apabila pengaduan dilakukan secara daring maka kerahasiaan identitas pelapor akan lebih terjamin.
Dia mengatakan, aplikasi ini merupakan salah satu bentuk nyata pencegahan tindak kekerasan, pascaperistiwa pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru terhadap belasan siswi.
"Kami berharap anak didik dapat melapor melalui aplikasi yang sudah diunduh di gawai. Laporan yang mereka kirim akan masuk ke website pengaduan dan yang bisa membuka aplikasi itu hanya kepala sekolah sehingga siswa tidak perlu takut melapor," katanya.
Sumanto mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pihak SMP Negeri 1 Subah dalam pencegahan tindak kekerasan maupun pelecehan seksual di lingkungan sekolah.
"Mereka sudah menawarkan kepada kami untuk mengadopsi sistem tersebut dan diterapkan di seluruh sekolah.Kami juga mengupayakan citra seorang guru bimbingan konseling (BK) juga agar lebih bersahabat dengan anak didik," katanya.
Dia mengatakan dalam penerapan aplikasi pengaduan berbasis website ini, pihak sekolah tidak dikenai biaya sedikit pun alias gratis.
"Akan tetapi, jika pemasangan kamera pengawas bisa menggunakan dana bantuan operasional sekolah. Besaran biayanya tergantung kebutuhan dan kemampuan setiap sekolah," katanya.