REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Mark Hamill, memiliki pandangan tersendiri tentang invasi yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Ukraina. Ia menyebut pencaplokan wilayah Ukraina itu tak ubahnya cerita yang digambarkan dalam fiksi ilmiah Star Wars, di mana pihak yang baik dan jahat dapat dibedakan dengan jelas.
"Dia (Zelensky) memang merujuk pada Star Wars dan tidak sulit untuk memahami alasannya," kata Hamill tentang panggilan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ketika berbicara di acara TV BBC "Sunday with Laura Kuenssberg".
Menurut Hamill, Star Wars selalu menjadi dongeng untuk anak-anak dan di situ ada kisah moralitas tentang kebaikan versus kejahatan. Dalam dongeng, kebaikan didefinisikan dengan jelas dan demikian juga sebaliknya dengan kejahatan.
"Jadi tidak sulit untuk memperkirakan pihak yang menjadi evil empire begitu melihat Rusia menyerang negara berdaulat," kata Hamill, dilansir Aceshowbiz, Selasa (4/10/2022).
Hamill berpikir bahwa daya tarik global dari film-film tersebut adalah salah satu alasan mengapa Zelensky sangat ingin dirinya bergabung untuk proyek Army of Drones United24. Proyek itu dirancang untuk mengumpulkan dana bagi pengadaan, perbaikan, dan pelatihan drone.
"(Mengingat popularitas Star Wars) tidak mengherankan dan mungkin itu yang menarik bagi Zelensky tentang saya, yakni bahwa film-film itu menyentuh begitu banyak orang di seluruh dunia. Saya tidak pernah menyangkanya. A, memiliki daya tarik global semacam itu, dan B, bertahan selama ini," ujar aktor berusia 71 tahun itu.
Hamill pun menyatakan kesediaannya untuk menjadi duta United24. Pemeran Luke Skywalker di saga Star Wars itu juga telah bertekad akan melakukan apa saja yang dia bisa untuk membantu.