Ahad 09 Oct 2022 15:40 WIB

KTT G20, Jubir BIN: Pengamanan Penuh Kewaspadaan, tapi Ramah

Upaya persiapan pengamanan dilakukan sebagai langkah preventif.  

Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut, bahwa pengamanan terus dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para tamu sebagai langkah preventif.
Foto: Istimewa
Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut, bahwa pengamanan terus dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para tamu sebagai langkah preventif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi Presidensi G20  yang merupakan forum kerja sama ekonomi 20 negara utama dunia. Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Dalam persiapan KTT G20, Pengamanan terus dilakukan sebagai upaya memberikan keamanan dan kenyaman bagi para tamu delegasi dari berbagai negara. Upaya persiapan pengamanan dilakukan sebagai langkah preventif dalam menyambut persiapan KTT G20 di Bali mendatang.

Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut, bahwa pengamanan terus dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para tamu sebagai langkah preventif. Pengamanan akan dilakukan secara serius namun akan tetap bersifat humanis. 

“Pengamanan dilakukan secara serius dan penuh kewaspadaan, namun tetap ramah," ujar Wawan dalam salah satu acara radio, Sabtu (8/10/2022) 

Seperti diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) Bali 2022 akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang. Menurut keterangan Jubir BIN tersebut, beberapa persiapan pengamanan akan dilakukukan pada lima kawasan prioritas yaitu, Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan dan Sanur.

“Lima kawasan prioritas pengamanan selama penyelenggaraan KTT G20 adalah Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan dan Sanur. Karena semua kegiatan delegasi  maupun presiden akan berlangsung di sana," katanya.

Menurutnya, Keamanan juga akan ditempatkan pada sejumlah fasilitas dan sarana yang digunakan sebagai keluar masuknya wisatawan menuju Bali seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, pelabuhan Gilimanuk hingga Pelabuhan Celukan Bawang. 

Penjagaan ketat seluruh pintu keluar dan pintu masuk Pulau Dewata. Mulai dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, pelabuhan Gilimanuk hingga Pelabuhan Celukan Bawang. "Pelabuhan kecil (tradisional) yang berpotensi menjadi tempat masuknya para pelaku kejahatan juga dipantau," katanya.

Tidak hanya pengamanan yang dilakukan secara fisik, beberapa tindakan preventif juga dilakukan seperti tindakan pencegahan bencana alam dan tindakan pencegahan dari ancaman kejahatan siber. Seluruh kesiapan baik kesehatan, infrastruktur, logistik, protokoler dan keamanan akan terus dipersiapkan guna memperoleh hasil maksimal.

“Kewaspadaan juga dilakukan terhadap bencana alam dan ancaman yang tidak tampak seperti serangan siber,” ucapnya

Tema yang diusung dalam KTT G20 kali adalah Recover Together, Recover Stronger. Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat, berkelanjutan dan makin terintegrasinya perekonomian global. Pengamanan G20 yang maksimal dapat mewujudkan keamanan dan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan KTT

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement