Senin 10 Oct 2022 00:20 WIB

Perempuan Indonesia Harus Punya Keterampilan Digital

Aplikasi Pijar Mahir bisa memberi keterampilan futuristik bagi perempuan Indonesia.

Kegiatan Women Economic Forum di Bali, akhir pekan lalu, yang mendorong keseteraaan perempuan melalui digitalisasi.
Foto: Istimewa
Kegiatan Women Economic Forum di Bali, akhir pekan lalu, yang mendorong keseteraaan perempuan melalui digitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi salah satu cara efektif menciptakan kesetaraan gender. Dimana, pemberdayaan tersebut harus dimulai dengan penguasaan keterampilan yang dibutuhkan saat ini dan masa depan. 

Demikian yang mengemuka dalam Women Economonic Forum (WEF) ke-74 yang tahun ini diselenggarakan di Ubud, Bali, 6-8 Oktober 2022 lalu. Dr Harbeen Arora (India), Founder Women Economic Forum mengatakan, adalah kehormatan untuknya menyelenggarakan edisi Indonesia di Bali pada tahun Presidensi Indonesia G20 ini. 

"Kami sangat berkomitmen terhadap kesetaraan gender melalui pemberdayaan ekonomi perempuan, WEF adalah platform global bagi para pemimpin dan pengusaha perempuan yang membangun pengetahuan dan jaringan dalam persaudaraan dan sinergi, dan terhubung ke ekosistem dukungan secara global, regional, dan lokal," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, akhir pekan lalu.

Menurut dia, perhelatan ke-74 tersebut mendorong para wanita mengembangkan bisnis mereka sambil mengembangkan diri mereka sendiri dengan memulai perjalanan holistik yang menghubungkan mereka dengan alam, spiritualitas, dan kesejahteraan.

Sri Safitri, Head of Education Ecosystem PT Telkom, mengatakan, perempuan Indonesia harus mempersiapkan diri sejak sekarang pada keterampilan masa depan tersebut. 

Menurut dia, aplikasi pembelajaran digital milik PT Telkom yakni Pijar Mahir selain bisa memberi keterampilan futuristik, juga mendorong perempuan Indonesia untuk dapat menjadi bagian dari 9 juta talenta digital yang diharapkan Presiden Jokowi di Tahun 2035. 

"Adapun keterampilan yang dibutuhkan tersebut antara lain digital marketing, digital business, product development, UI/UX, inovasi & kolaborasi digital, dan perencanaan keuangan," sambung Sri. 

Selain Pijar Mahir, aplikasi lainnya yang relevan adalah Pijar Kampus ICT Assessment (layanan konsultasi, master plan, dan peta jalan merealisasikan visi kampus dalam kerangka Smart Campus), Pijar Kampus Cloud/Suite (digitalisasi sistem manajemen sumber daya kampus secara daring), Pijar Camp (platform daring untuk akselerasi kompetensi mahasiswa hingga dosen dalam memenuhi kebutuhan industri). 

Kemudian, level hulu untuk pendidikan dasar dan menengah, ada pula Pijar Belajar dan Pijar Sekolah. Pijar Belajar merupakan aplikasi digital yang berisi konten-konten pendidikan berisi buku pelajaran digital, video pembahasan, soal-soal latihan untuk SD – SMP – SMA, serta sertifikasi untuk membantu para siswa menentukan jurusan pada perguruan tinggi.  

Sementara Pijar Sekolah merupakan platform pembelajaran digital yang mendukung pihak sekolah dengan di dalamnya ada ribuan konten digital yang menarik mulai dari buku digital interaktif, video pembelajaran, hingga laboratorium maya yang bisa dimanfaatkan siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.

Selain Sri, pembicara lainnya adalah Bintang Puspayoga (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Diah Yusuf (Indonesia) Direktur WEF Indonesia, Harbeen Arora Rai (India) – Pendiri WEF, Pendiri G100, Yessie D. Yosetya (Indonesia) – Ketua G20 Empower, dan Hardiani Uli Silalahi (Indonesia) – Ketua W20. 

WEF Ubud Bali 2022 sebagai rangkaian W20 dibuka Raja Ubud, Tjokorda Gede Putra Sukawati, serta dilaksanakan di Royal Pitamaha Ubud di Bali, Indonesia, dari 6 Oktober hingga 8 Oktober. Kegiatan ini diselenggarakan oleh WIN Womenpreneurs Indonesia Networks dan G100 Global Business Accelerator (sektor khusus dari G100 Club).

“Di tengah resesi global saat ini, perempuan wirausaha, pemimpin, dan para ahli bisa berpartisipasi dan mempertimbangkan isu-isu penting, sejalan hal tersebut, WEF mengambil tema utama yakni adaptif, ketangguhan, dan maju Bersama untuk menginspirasi orang lain, khususnya perempuan" timpal Diah Yusuf. 

Setiap wanita yang berpartisipasi dalam forum ini akan belajar bagaimana

bergerak maju dan berkembang. Termasuk penyelenggaraan workshop di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dan untuk mahasiswa agar lebih mengenal 'Cara Mengkomersilkan Ide Bisnis yang sejalan dengan SDG'. Sebagai hasil konferensi akan diserahkan memorandum melalui G20 Empower dan W20 sebagai mitra pendukung WEF ke-74 ini. 

Salah satu isu prioritas global G20 adalah tentang transformasi digital, pemulihan tatanan ekonomi global pasca pandemi menjadi lebih kuat, inklusif, dan kolaboratif dengan memanfaatkan digitalisasi sangat penting dalam mengatasi berbagai permasalahan umat manusia. 

Para pembicara dan peserta datang langsung ke Ubud, mereka bersedia berbagi keahlian dan pengalaman dengan visi yang sama #TogetherWeRise, mereka berasal dari India, Afrika Selatan, Filipina, Malaysia, Singapura, dan banyak negara lainnya.

Sebagai bagian keterlibatan Indonesia Prima, WEF Ubud Bali 2022 mengundang Eksportir Indonesia untuk menjajaki kemungkinan ekspor ke Afrika Selatan, Taiwan, Filipina, India dan negara calon pembeli lainnya dengan melakukan Business Matching. Selain itu, acara ini juga mengundang UKM fashion dan kerajinan untuk berpartisipasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement