REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA – Salah satu masjid tertua di Singapura yakni Masjid Jamae Chulia akan direstorasi selama setahun. Seperti dilansir the Straits Times pada Senin (10/10/2022) Diperkirakan proyek restorasi masjid menelan biaya 3 juta dolar mulai akhir 2022. Masjid berusia 196 tahun yang terletak di Chinatown itu akan tetap buka untuk pelaksanaan sholat selama periode restorasi. Masjid ini terakhir direnovasi lebih dari satu dekade yang lalu, terutama untuk pekerjaan atap karena bocor, dan pekerjaan cat.
Masjid ini awalnya dibangun pada 1826 untuk melayani komunitas Muslim Tamil di Chinatown yang sering menyebutnya sebagai Periya Palli, Tamil untuk Masjid Besar.
Dengan pemugaran akan memperluas ruang kelas yang saat ini menampung 15 orang menjadi lima ruang kelas yang dapat menampung sekitar 100 orang secara total. Masjid Jamae Chulia adalah salah satu dari sedikit di Singapura yang mengadakan kelas agama Islam di Tamil. Pegangan tangan juga akan dipasang untuk membuat ruang lebih mudah diakses dan ramah kursi roda. Proyek itu juga mencakup merawat kelembaban air yang meningkat di dinding, memperbaiki retakan permukaan, dan memulihkan perlengkapan kayu dan gudang besi yang berkarat.
Selain itu sebuah alun-alun komunitas baru akan dibangun di ruang terbuka di belakang masjid yang akan digunakan untuk acara-acara perayaan dan fungsi-fungsi komunal. Ruang tersebut juga bisa digunakan untuk sholat, sehingga meningkatkan kapasitas masjid untuk jamaah dari 1.500 menjadi 1.700.:
"Saya sangat berbesar hati bahwa anda bangga dalam menjaga dan melindungi Masjid Jamae Chulia agar dapat terus dinikmati dan dimanfaatkan oleh generasi penerus kita.
Komunitas Muslim India telah memberikan kontribusi berharga untuk membangun komunitas kami yang sukses. Kami sepenuhnya mendukung upaya untuk mengangkat komunitas saat kami melakukan perjalanan ini bersama-sama," kata Menteri Negara Pembangunan Nasional Muhammad Faishal Ibrahim pada peluncuran proyek restorasi Ahad (9/0/2022),
Masjid ini dibangun oleh migran Muslim Tamil India Selatan, di bawah bimbingan pelopor Chulia Anser Saib. Keluarga Chulia adalah migran awal dari Pantai Coromandel di India Selatan dan sebagian besar adalah pedagang kecil dan penukar uang.
Proyek restorasi juga akan mendirikan konter layanan pelanggan di dekat pintu masuk utama untuk melayani wisatawan, karena masjid ini merupakan daya tarik populer di kawasan Chinatown. Ini adalah di antara tiga bangunan warisan Islam di kawasan Chinatown, di samping Masjid Al Abrar dan Nagore Darga.