Senin 10 Oct 2022 11:57 WIB

Jepang Hadapi Kekurangan Pekerja Sambut Wisatawan Asing

Jepang akan mengembalikan perjalanan bebas visa ke puluhan negara pada Selasa.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Pengunjung berjalan melalui jalan perbelanjaan Nakamise di distrik Asakusa di Tokyo, Jepang, 13 September 2020. Jepang akan mengembalikan perjalanan bebas visa ke puluhan negara pada Selasa (11/10/2022), mengakhiri beberapa pengawasan perbatasan paling ketat di dunia untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Pengunjung berjalan melalui jalan perbelanjaan Nakamise di distrik Asakusa di Tokyo, Jepang, 13 September 2020. Jepang akan mengembalikan perjalanan bebas visa ke puluhan negara pada Selasa (11/10/2022), mengakhiri beberapa pengawasan perbatasan paling ketat di dunia untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ketika Jepang membuka pintunya bagi pengunjung pekan ini setelah lebih dari dua tahun isolasi pandemi, harapan untuk ledakan pariwisata menghadapi hambatan berat di tengah toko-toko yang tutup dan kekurangan pekerja perhotelan. Jepang akan mengembalikan perjalanan bebas visa ke puluhan negara pada Selasa (11/10/2022), mengakhiri beberapa pengawasan perbatasan paling ketat di dunia untuk memperlambat penyebaran Covid-19. Perdana Menteri Fumio Kishida mengandalkan pariwisata untuk membantu memperkuat perekonomian dan menuai beberapa manfaat dari penurunan yen ke level terendah 24 tahun.

Arata Sawa termasuk di antara mereka yang ingin kembalinya turis asing, yang sebelumnya mencapai 90 persen dari tamu di penginapan tradisionalnya. "Saya berharap dan mengantisipasi banyak orang asing akan datang ke Jepang, seperti sebelum Covid," kata pemilik generasi ketiga ryokan Sawanoya di Tokyo.

Baca Juga

Lebih dari setengah juta pengunjung telah datang ke Jepang sejauh ini pada 2022, dibandingkan dengan rekor 31,8 juta pada 2019. Pemerintah memiliki target 40 juta wisatawan pada 2020 yang disesuaikan dengan Olimpiade Musim Panas sampai keduanya dibatalkan oleh virus korona.

Kishida mengatakan pekan lalu, pemerintah bertujuan untuk menarik lima triliun yen dalam pengeluaran turis tahunan. Namun tujuan itu mungkin terlalu ambisius untuk sektor yang berhenti berkembang selama pandemi. Menurut data pemerintah, pekerjaan hotel merosot 22 persen antara 2019 hingga 2021.