Senin 10 Oct 2022 19:55 WIB

Presiden Austria Diproyeksikan Menang Pilpres untuk Periode Kedua

Alexander Van der Bellen diprediksi terpilih untuk periode kedua

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden Austria Alexander Van der Bellen diproyeksikan kembali terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan kedua
Foto: AP/Lisa Leutner
Presiden Austria Alexander Van der Bellen diproyeksikan kembali terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan kedua

REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Presiden Austria Alexander Van der Bellen diproyeksikan kembali terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan kedua dalam survey sementara pemilihan presiden Ahad (9/10/2022) waktu setempat. Jika terpilih ia akan mengamankan masa jabatan untuk enam tahun ke depan.

Bellen yang merupakan mantan pemimpin Partai Hijau berusia 78 tahun memenangkan hampir 56 persen suara untuk menghindari putaran kedua dalam pemilihan suara. Kandidat pesaing dari Partai Kebebasan sayap kanan, Walter Rosenkranz berada di urutan kedua dengan sekitar 18 persen dan diikuti oleh pemimpin Partai Bir Dominik Wlazny dengan 8,5 persen.

Sementara sekitar 6,4 juta orang Austria memenuhi syarat untuk memberikan suara mereka. Total jumlah pemilih kira-kira sekitar 66 persen. Hasil resmi akan diumumkan pada Senin.

Ini adalah pemilihan nasional pertama Austria sejak pandemi Covid-19 dan perang Ukraina mengguncang ekonominya. Kampanye mantan pemimpin Green Party itu memposisikannya sebagai "pilihan aman di masa badai."

Dia mencalonkan diri lagi sebagai seorang independen, tetapi sebagian besar didukung oleh partai-partai besar Austria kecuali Freedom Party. Berdiri untuk kursi kepresidenan adalah punk rocker berusia 35 tahun Dominik Wlazny, yang mendirikan Beer Party, sebuah kelompok satir yang berbasis di sekitar minuman beralkohol. Dia berada di tempat keempat dengan 8,1 persen suara

Meskipun Van der Bellen secara luas diperkirakan akan menang, para pemilih di Austria mengatakan partai Beer masih layak untuk dipilih.

Alexander Nittmann, seorang pengembang perangkat lunak, mengatakan sebelum pemungutan suara: "Saya pikir penting untuk membuat suara Anda dikenal karena ada beberapa kandidat tahun ini [menentang petahana]," katanya dikutip laman euronews.

"Anda benar-benar tidak punya alasan untuk mengatakan 'kandidat pilihan saya tidak ada' dan itulah mengapa saya pikir lebih penting untuk mengatakan 'Saya akan memilih," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement