Senin 10 Oct 2022 19:39 WIB

Petrokimia Gresik Dorong Lahirnya Edufarm Literasi di Jatim

Program Literasi menerapkan ekosistem smart agrobisnis.

Edufarm di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan
Foto: Istimewa
Edufarm di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Petrokimia Gresik dorong lahirnya edufarm di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan melalui program Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi). Program Literasi menerapkan ekosistem smart agrobisnis yang mampu menciptakan solusi risiko pertanian dan peternakan melalui asuransi dan tabungan berbasis limbah pertama di Jawa Timur.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menuturkan, cikal bakal program ini berawal dari “Suri Insap” atau Sumbersari Industri Sapi yang dijalankan Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki mulai 2018. Saat itu program ini hanya berfokus pada pengelolaan limbah pertanian menjadi pakan fermentasi atau silase.

Baca Juga

“Melalui berbagai pembinaan berkelanjutan, program ini terus berkembang dan mampu menjadi solusi serta memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya bagi pelakunya tetapi juga masyarakat,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan, Senin (10/10/2022).

Pengembangan pertama dilakukan pada tahun 2019 hingga 2020, dimana anggota kelompok mulai memanfaatkan limbah ternak yang selama ini menjadi momok lingkungan, sebagai media tanam. Kemudian tahun 2021, program Literasi mulai fokus pada pelibatan seluruh sektor.

Baik itu pertanian, peternakan, serta potensi lain yang ada di desa untuk bersinergi membentuk kandang edukasi atau yang lebih dikenal sebagai edufarm. “Di tahun ini, kami mendukung kelompok dalam transformasi organisasi menjadi Koperasi Tani Ternak Literasi Sumber Rejeki, agar seluruh bidang usaha yang ada di program ini memiliki naungan hukum yang kuat untuk mendukung pengembangan ke depannya,” ujar Dwi Satriyo.

Selain menjadi media tanam, limbah kotoran sapi juga diolah menjadi biogas sebagai bahan bakar kompor dan lampu untuk aktivitas operasional di kandang. Residu biogas cair kemudian dimanfaatkan menjadi akuakultur dan residu padat menjadi media budidaya cacing yang juga bernilai ekonomi, sehingga tidak menyisakan limbah yang terbuang sia-sia (zero waste).

Di aspek pengelolaan usaha, masyarakat juga bisa belajar mengelola smart agribusiness yang saat ini dijalankan Koperasi Tani Ternak Literasi Sumber Rejeki. Dimana koperasi ini telah menerapkan sistem Bank Literasi yang memberikan kemudahan bagi peternak maupun petani padi dalam mengakses AUTS/K (Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau) dan AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi).

Peternak hanya perlu menyetorkan 15 karung kotoran sapi sebagai pengganti premi asuransi yang dibayarkan koperasi untuk satu ekor sapi. Selain asuransi, peternak juga dapat mengirim kotoran ternak kepada koperasi dengan pengganti jasa Rp 3 ribu per karung. Sementara untuk petani padi yang ingin mendaftar AUTP cukup menukarkan 15 karung jerami/limbah padi untuk mengasuransikan satu hektare lahan padi.

“Melalui program Literasi, masyarakat mampu mengubah masalah menjadi solusi, ini sejalan dengan semangat Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri. Saya berharap edufarm Literasi ini juga mampu menginspirasi peternak dan petani lain di Jawa Timur,” tutup Dwi Satriyo.

Ketua Koperasi Tani Ternak Literasi Sumber Rejeki, Tomi Distianto mengatakan, Edufarm Literasi sendiri bertujuan sebagai tempat pembelajaran bagi masyarakat dari berbagai usia tentang pengelolaan ekosistem tani-ternak terintegrasi. Adapun pembelajaran pertama adalah pembuatan silase, yakni pengelolaan limbah pertanian menjadi pakan ternak fermentasi.

Ini merupakan solusi yang ditawarkan Petrokimia Gresik terhadap kelompok untuk mengatasi masalah pembakaran limbah pertanian yang berdampak buruk bagi lingkungan. “Saat ini kelompok mampu mengolah limbah pertanian sebanyak 60 ton per tahun menjadi silase yang tidak hanya dimanfaatkan untuk ternak sendiri, tetapi juga dijual ke beberapa peternak sapi di wilayah Kabupaten Lamongan,” ujar Tomi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement