REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Setelah dilangsungkan arak-arakan atau Pawai Ta’aruf kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Tahun 2022 pada Selasa pagi (11/10/2022) di kawasan Taman Cahaya Bumi Selamat Martapura, dilanjutkan pada malam harinya Pawai Ta’aruf di area Siring Kilometer 0 Banjarmasin.
Malam ta’aruf menampilkan juga iring-iringan kapal hias yang di desain sedemikian rupa, diramaikan kalangan perbankan, BUMN/BUMD, Pemkab/Pemko di Kalsel dan perwakilan masing-masing provinsi yang mengikuti MTQN ke XXIX yang berlangsung 10-19 Oktober tahun 2022 ini.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin tak menyia-nyiakan kesempatan baik itu untuk mempromosikan destinasi wisata di provinsi ini, mulai wisata alam, wisata kuliner hingga religi.
Selain menyampaikan selamat datang kepada para kafilah yang berpartisipasi terhadap penyelenggaraan MTQN ke XXIX Tahun 2022 ini, para tamu dan kafilah direkomendasikan untuk mendatangi wisata Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam yang menyediakan olah raga paralayang, penginapan atau vila yang nyaman, dan air terjun dengan suasana pegunungan yang sejuk.
Bagi yang suka wisata religi, terang Paman Birin bisa mengunjungi makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datuk Kelampayan dan Makam Guru Sekumpul di Martapura.
Selanjutnya Gubernur mengatakan, penyelenggaraan MTQN ke XXIX ini merupakan penantian masyarakat Kalsel dalam 52 tahun, di mana terakhir Kalsel menjadi tuan rumah MTQN pada 1970.
Paman Birin berharap, pelayanan yang diberikan terhadap para kafilah bisa memberikan rasa nyaman dan kesan yang baik. Sebaliknya, jika ada pelayanan yang dirasa kurang dan tidak nyaman, maka Paman Birin minta dimaafkan.
Acara dirangkai dengan penyerahan Piala Presiden untuk Juara Umum MTQN nantinya dan bendera Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) yang diserahkan Sekretaris LPTQ Pusat Multazam Ahmad kepada Gubernur Kalsel.
Multazam dalam sambutannya mengatakan, MTQN kali ini merupakan momentum yang baik untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyyah sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW. “Semoga perjalanan kita hingga akhir acara mendapat keberkahan Allah SWT,” ujarnya.
Dikatakan, ada rasa rindu terhadap perhelatan dua tahunan ini, sebagai bukti kecintaan terhadap Alquran dan menjadi bagian yang selalu hadir dalam sanubari masyarakat muslim di Indonesia.