Sabtu 15 Oct 2022 15:16 WIB

Vaksin Berperan Kendalikan Pandemi Covid-19, Epidemiolog Apresiasi Produksi Vaksin Indovac

Vaksin yang terbukti efektif mencegah keparahan, produksinya menjadi sangat vital

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Petugas kesehatan menunjukkan kemasan vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Sebanyak 15 orang menjalani penyuntikan perdana vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan menunjukkan kemasan vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022). Sebanyak 15 orang menjalani penyuntikan perdana vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma (Persero). Vaksin IndoVac tersebut telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan, vaksin berperan untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Sehingga, vaksin Covid-19 buatan dalam negeri IndoVac yang telah diproduksi dinilai menjadi hal yang vital.

Dicky menjelaskan, sejak vaksin Covid-19 digunakan dalam mekanisme penggunaan darurat 2020 kemudian sejak saat itu hingga saat ini wilayah atau tempat yang memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi memiliki lebih sedikit kasus Covid-19. Tak hanya itu,  pasien yang mengalami keparahan atau masuk ruang intensif (ICU) dan kematian per populasi juga menjadi jauh lebih sedikit.

Baca Juga

"Ini bukti nyata efektivitas vaksin Covid-19 turut mengendalikan situasi pandemi. Ini menunjukkan betapa pentingnya ketersediaan vaksin yang bisa diberikan pada populasi," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (15/10/2022).

Apalagi, dia menambahkan, Indonesia adalah negara penduduk dalam jumlah besar, setidaknya dua kali penduduk Singapura. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia ini dinilai tentu memerlukan ketersediaan vaksin dalam jumlah besar. Dicky juga mengingatkan ancaman pandemi ini masih lama.

Dicky memprediksi pandemi Covid-19 masih ada sampai setidaknya 20 hingga 30 tahun ke depan. Dengan situasi saat ini, dia melanjutkan, maka produksi vaksin dalam negeri yang terbukti efektif mencegah keparahan menjadi sangat vital dan strategis.

"Karena kalau tidak (ada vaksin Covid-19 produksi dalam negeri) maka Indonesia bergantung pada dunia luar atau impor," katanya.

Padahal, dia mengingatkan, kebutuhan vaksin di luar negeri masih tinggi dan ada kesenjangan antara produksi dan kebutuhan. Diharapkan dengan adanya Indovac bisa mengisi kebutuhan vaksin, bukan hanya di dalam negeri melainkan juga regional. Lebih lanjut Dicky mengapresiasi Vaksin IndoVac produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil vaksin Biofarma yang dibuat di Indonesia sejak tahap awal hingga akhir. Menurutnya, vaksin buatan dalam negeri IndoVac adalah capaian yang vital dan penting serta sangat strategis.

Sebelumnya, presiden Joko Widodo meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yaitu Vaksin IndoVac, di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mendukung sekaligus mendorong program pengembangan vaksin di tanah air agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement