REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan bahwa hubungan antara Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah terjalin lama. Bahkan sebelum pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017.
"Saat Mas Anies masih mengabdi sebagai intelektual akademisi dan Mas AHY sebagai perwira TNI keduanya telah terbangun persahabatan," ujar Kamhar saat dihubungi, Senin (17/10/2022).
Komunikasi dengan AHY juga selalu terjalin baik usai Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Keduanya juga sering bertukar pikiran terkait masalah Jakarta maupun nasional.
"Partai Demokrat sendiri memiliki tempat spesial dalam perjalanan politik Mas Anies, Demokrat adalah panggung pertama Mas Anies masuk ke politik formal sebagai peserta Konvensi Capres Partai Demokrat pada 2013-2014 yang lalu," ujar Kamhar.
"Tentu silaturahmi dan pertemuan antara Mas Anies dengan Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY ke depannya akan semakin lebih intens lagi, utamanya terkait dengan agenda Pilpres 2024," sambungnya.
Kemarin, Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Aljufri menikahkan putrinya. Turut hadir dalam pernikahan tersebut Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Alhamdulillah, saya selalu merasa bahagia saat menghadiri resepsi pernikahan dan melihat kemesraan sepasang pengantin di pelaminan. Bagi saya pernikahan ialah perjanjian abadi yang insyaAllah menjadi ibadah juga kebahagiaan bagi pengantin beserta keluarga," tulis AHY di akun Instagram pribadinya, Senin (17/10).
AHY datang bersama ayahnya yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Serta, adik yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.
Dalam Instagram AHY, juga terdapat cuplikan foto yang menunjukkan dirinya duduk bersama calon presiden (capres) Partai Nasdem, Anies. Di meja tersebut juga terlihat SBY dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Di samping itu, juga duduk bersama di meja tersebut adalah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK). Serta Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.