Senin 17 Oct 2022 18:33 WIB

Pengelolaan UMKM Indonesia Dipandang Sangat Tepat, Ini Pandangan Simon Paris CEO Finastra

Ekonomi Indonesia memiliki harapan yang cukup besar terhadap pertumbuhan kinerja UMKM

(ki-ka) CEO Finastra Group Holding Ltd. Simon Paris, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan Director of Latin Amerika Initiative Center for Global Development Liliana Rojas-Suarez, dan Jay K. Rosegard Professor at Harvard Kennedy School dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin (17/10/2022).
Foto: BUMN
(ki-ka) CEO Finastra Group Holding Ltd. Simon Paris, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan Director of Latin Amerika Initiative Center for Global Development Liliana Rojas-Suarez, dan Jay K. Rosegard Professor at Harvard Kennedy School dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin (17/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Strategi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dipandang sudah tepat dengan mengedepankan subsidi yang menjadi dasar perbankan untuk menyalurkan trade finance. CEO Finastra Group Holding Ltd. Simon Paris berpandangan ekonomi Indonesia memiliki harapan yang cukup besar terhadap pertumbuhan kinerja segmen UMKM. Terlebih, kontribusi ekonomi UMKM dalam produk domestik bruto mencapai lebih dari 65%.  

Menurutnya, langkah Pemerintah Indonesia yang mengedepankan subsidi baik dengan skema kredit usaha rakyat, penjaminan kredit, dan lainnya tergolong sudah sangat tepat khususnya dalam mendorong pelaku industri keuangan menyalurkan pembiayaan.

Baca Juga

“Jika pemerintah memberi garansi terhadap semua transaksi dari pelaku UMKM, maka akan lebih banyak perbankan yang menyalurkan trade finance. Terlebih saat ini sudah mulai banyak marketplace yang mewadahi perdagangan mereka,” katanya dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin (17/10/2022).  

Dia berpendapat langkah untuk memperluas keterjangkauan dengan memanfaatkan solusi digital banking juga sudah tergolong tepat. Terlebih, hal ini diikuti pula dengan berbagai program yang menjangkau kelompok masyarakat rentan seperti Wanita dan masyarakat di daerah terpencil.  

“Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM untuk berkembang dan memberi nilai tambah,” katanya.  

Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Okki Rushartomo mengatakan, sebagai bank milik negara tentunya ekspansi pembiayaan inklusif atau kredit UMKM menjadi salah satu prioritas BNI. Terlebih, BNI telah memiliki ekosistem pengembangan UMKM berbasis digital yang mampu menjadi sarana bagi UMKM agar naik kelas dan Go Global.

Beragam solusi yang BNI miliki mencakup cash management, mobile banking, aktivasi EDC, dan QRIS, serta dukungan peningkatan kapabilitas dan membuka pasar melalui BNI Xpora. BNI pun telah memperlengkapi diri dengan beragam solusi keuangan untuk mendukung operasional UMKM. Berbagai program pengembangan dan pendampingan UMKM akan terus dilaksanakan. 

"Sesuai dengan semangat di G20 yakni Recover Together Recover Stronger BNI terus membuka akses pasar dengan menggandeng banyak asosiasi UMKM, e-commerce hingga komunitas diaspora di luar negeri," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement