REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW merupakan suri teladan dalam hal berakhlak kepada keluarganya sendiri.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah menyatakan sebagai berikut:
خَيرُكم خَيرُكم لأهلِه، وأنا خَيرُكم لأهلي
“Sebaik-baiknya kalian adalah yang berprilaku baik terhadap keluarganya dan aku adalah teladan terbaik kalian.”
Rasulullah SAW ketika berada bersama keluarga atau istri-istrinya, beliau menjadi orang yang paling rendah hati dan sopan perilakunya. Rasulullah SAW juga tidak segan untuk membantu meringankan pekerjaan istrinya padahal beliau adalah seorang pemimpin kaum muslimin.
Beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan Rasulullah SAW untuk membantu istrinya seperti mengangkat ember berisi air, menjahit baju atau memperbaiki sandal.
Dikutip dari buku “Rasulullah SAW Sehari-Hari” karya Muhammad Isma’il Al Jawisy, bahwa Rasulullah SAW senantiasa bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap keluarganya.
Beliau juga ikut membantu pekerjaan rumah tangga, padahal kesibukan tanggung jawabnya sebagai penyampai risalah sangat menyita waktunya.
Namun semua kesibukan itu tidak menghalangi beliau untuk meluangkan waktu membina secara harmonis kehidupan rumah tangganya, dengan meringankan beban istri-istrinya dan menunjukkan kasih sayang terhadap mereka dan anak-anaknya. Karena itu beliau tidak pernah terlihat sedang menganggur, selalu ada saja yang beliau kerjakan, seperti membersihkan bajunya sendiri, memeras susu, memberi makan binatang ternak, mengobati unta, merawat ayam, dan binatang peliharaan lainnya.
Begitu juga ketika beliau merawat sendiri anak-anaknya ketika mereka jatuh sakit. Beliau bersabda, “Membantu istrimu (dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga) merupakan sedekah.”
Siti Aisyah RA pernah ditanya perihal keseharian Rasulullah SAW selama di rumah, dia menjawab “Begitulah, sebagaimana rutinitas sehari-hari kalian, beliau mengerjakan ini, menambal itu, membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, beliau memotong daging untuk dimasak, membersihkan rumah dan lainnya…”
Tampaknya para sahabat penasaran ingin mengetahui lebih banyak kehidupan beliau sehari-hari, suatu hal yang tak bisa diketahui terkecuali lewat mulut keluarganya sendiri. Oleh karena para sahabat hanya bisa bergaul bersama beliau di luar rumah, maka semakin membuat para sahabat merasa penasaran untuk mengenal lebih dalam pribadi Rasulullah SAW.
Karena itu mereka bertanya kepada Siti Aisyah, apa saja yang dikerjakan Rasulullah SAW jika sedang berada di dalam rumah? lalu Aisyah menjawab “Rasulullah mengerjakan pekerjaan rumah tangganya dan jika datang waktu sholat beliau bergegas mengambil air wudhu dan keluar untuk sholat berjamaah.”
Siti Aisyah lebih lanjut menjelaskan bagaimana akhlak beliau, dia berkata, “Tidak ada seorang pun yang lebih baik akhlaknya selain daripada Rasulullah. Tidak ada seorangpun di antara para sahabat yang memanggil beliau terkecuali menyahutnya dengan ucapan, Labbaik!”
Begitupun setiap kali beliau hendak masuk rumah, selalu didahului dengan ucapan salam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
يا بُنَيَّ إذا دخَلت على أهلك فَسَلِّمْ، يكن بَرَكَةً عليك وعلى أهل بَيْتِك
“Wahai anakku, jika kamu hendak masuk ke rumah keluargamu maka ucapkanlah salam terlebih dahulu. Semoga salammu itu menjadi berkah atasmu dan keluargamu.”
Termasuk di antara ciri kelembutan beliau terhadap keluarganya adalah ia selalu makan dengan lahap makanan apa saja yang dihidangkan dan tidak pernah mencela atau mengkritik jenis apapun jumlah makanan yang dihidangkan. Sebagaimana diriwayatkan Siti Aisyah “Beliau tidak pernah mengeluh perihal makanan walau sedikit pun.”
Begitu pun Ibnu Abbas meriwayatkan “Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya aku berhias sebagaimana aku senang istri-istriku berhias (tampak cantik) untukku.”