Selasa 18 Oct 2022 01:10 WIB

PGN dan Pemprov Sumut Kejar Target Pemasangan Jaringan Gas

Pembangunan jaringan gas PGN mendapat dukungan Pemprov Sumut

Rep: Intan Pratiwi / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi jaringan gas. Pembangunan jaringan gas PGN mendapat dukungan Pemprov Sumut
Foto: istimewa
Ilustrasi jaringan gas. Pembangunan jaringan gas PGN mendapat dukungan Pemprov Sumut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina tengah mengejar target pembangunan jargas rumah tangga sebanyak 400 ribu Sambungan Rumah Tangga (SR) dengan skama investasi internal PGN. Pengembangan jargas difokuskan di wilayah yang telah tersedia jaringan gas salah satunya di Medan, Sumatra Utara.

Rencana PGN untuk memperluas pembangunan jargas di Sumatra Utara mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah, memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut akan mendukung PGN dalam mengejar target pembangunan jaringan gas (jargas) di Sumatra Utara khususnya Kota Medan yang secara umum menjadi bagian pencapaian target 400 ribu Sambungan Rumah (SR) pada 2022.

Baca Juga

“PGN tadi menyampaikan ada program jargas untuk masyarakat rumah tangga, untuk Medan, program dari PGN pusat ini ada 17 ribu. Kami dari Pemprov Sumut menyambut baik ini. Pemerintah Provinsi akan ikut mendukung dan membantu nantinya,” ujar Musa Rajekshah di Rumah Dinas Wakil Gubernur Sumut, Jalan Teuku Daud Medan, Sabtu, (15/10/2022).

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar, menyatakan bahwa PGN siap berkontribusi membangun jargas sebanyak 1 juta sambungan rumah tangga (SR) secara bertahap. Untuk Medan, PGN mengalokasikan jargas sebanyak 17 ribu SR. 

“Dari 17 ribu itu, baru 7 ribu yang terealisasi. Masih ada 10 ribu lagi dan akan kami kejar terus, mengingat di 2023 nanti akan ada alokasi lagi,” ujarnya, dalam keterangannya, Senin (17/10/2022). 

Wagub yang akrab disapa Ijeck tersebut mengatakan, bahwa hal yang paling penting adalah pemahaman masyarakat mengenai pelayanan PGN lebih murah, lebih aman dan lebih banyak keuntungannya daripada gas tabung.

“Saya baru dengar juga malah jaringan pipa ke dalam rumah sepanjang 15 meter gratis dari PGN. Pelayanan ini saya rasa jauh lebih baik, lebih murah. Di rumah sudah pakai, kalau sudah pakai pasti masyarakat tahu bagaimana keuntungannya. Dan kita harap ini terus disosialisasikan,” dukung Ijeck.

Pembangunan jargas mengadopsi pemanfaatan digitalisasi pada smart meter atau unit meteran yang akan menghitung pemakaian gas bumi yang dapat langsung terhubung dengan sistem pembayaran milik perusahaan dan pada pelanggan secara otomatis.

Menurut Achmad, keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Selain itu, jargas bumi lebih aman dengan fitur pengamanan yang lengkap dan gas bumi mudah terurai di udara.

Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM. Hal ini dapat meminimalkan kontak fisik saat pandemi karena petugas tidak perlu datang ke rumah untuk melakukan pencatatan manual.

PGN menggandeng partner dalam negeri untuk memproduksi smart meter, sehingga baik gas bumi pada jargas maupun infrastruktur penunjangnya merupakan produk dalam negeri. 

Dengan menggunakan produk dalam negeri dalam menunjang pembangunan jargas, diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 45 persen.

“PGN akan bersinergi dengan seluruh stakeholder dan dukungan pemerintah pusat maupun daerah siap mengakselesari pemanfaatan jargas sebagai solusi pemenuhan energi yang praktis, aman, nyaman, dan modern bagi masyarakat,” kata Achmad.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement