REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Sosial mengalokasikan anggaran sebesar Rp 55 miliar untuk bantuan sosial (bansos) penyandang disabilitas berupa permakanan. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bansos tersebut menarget sebanyak 84.434 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Jadi kira-kita disediakan dana Rp 55 miliar untuk bulan Desember 2022, itu untuk bansos saudara kira disabilitas dalam bentuk permakanan," ujar Mensos Risma, di Jakarta, Senin (18/10/2022).
Mensos mengatakan penyandang disabilitas akan mendapatkan jatah bansos Rp 21 ribu per hari untuk permakanan. Penyaluran bansos tersebut diharapkan dapat dilakukan secara gotong royong, melibatkan warga sekitar penerima manfaat.
"Jadi nanti kalau dia tidak ada keluarganya, maka akan dibawa oleh siapa ditunjuk oleh pemufakatan di desa," ujar Mensos Risma.
Kemudian dalam penanganan disabilitas mental, Mensos Risma mengatakan pemerintah berupaya mengkampanyekan kesehatan mental secara gencar, agar tidak ada lagi kasus pemasungan.
"Tahun ini sudah 4.000 lebih kita lakukan pembukaan pemasungan itu. Ini adalah upaya-upaya kami menangani disabilitas," ujar Mensos Risma.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan alokasi anggaran tambahan Rp 493 miliar kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk penyaluran bansos kepada lansia, anak yatim piatu, dan penyandang disabilitas.
Menurut data Kemensos, jumlah lansia berusia lebih dari 80 tahun calon penerima bansos sebanyak 334.023 orang. Kemudian, ada sebanyak 946.863 anak yatim piatu dan 98.934 orang penyandang disabilitas.