REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Menyusul rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk merevitalisasi Pasar Jongke, 1.183 pedagang akan dipindahkan ke pasar darurat yang akan ditempatkan di Lapangan Jegon, Pajang, Laweyan selama 2023-2024.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan akan menganggarkan Rp 2,2 miliar dari APBD 2023 untuk pembangunan pasar darurat tersebut. Mengingat tahun ini hampir tutup buku, pihaknya segera menyosialisasikan kebijakan tersebut pada setiap elemen masyarakat di sekitar area Lapangan Jegon.
"Saya sudah komunikasi dengan masyarakat, tokoh setempat, anggota dewan, dan pihak kelurahan/kecamatan setempat termasuk sekolahan yang ada di kawasan itu. Perhitungan kami pedagang akan memakai pasar darurat hingga Juni 2024 karena Pasar Jongke yang baru dibangun multiyears", katanya ketika dihubungi, Selasa (18/10/2022).
Heru menjelaskan bahwa rencana pemanfaatan Lapangan Jegon untuk menampung pedagang Pasar Jongke telah disiapkan secara matang. Ia menjelaskan bahwa rencananya akan dibangun 832 kios dan los darurat untuk menampung 1.183 pedagang.
"Setelah komunikasi dengan pemerintah pusat, kami diminta untuk menyiapkan pasar darurat secepatnya. Rencananya pembangunan butuh waktu tiga bulan dari Januari-Maret 2023 agar April sudah bisa pindah pasar," katanya.
Sementara itu, Lurah Pajang Priadi mengkonfirmasi bahwa warganya telah menerima sosialisasi dari Pemkot terkait kebijakan pemanfaatan area Lapangan Jegon sebagai pasar darurat. Pihaknya menjelaskan bahwa sosialisasi berlangsung Rabu (12/10/2022) lalu.
Priadi menjelaskan bahwa selain menerima usulan tersebut, warga juga meminta beberapa perbaikan. Khususnya drainase di sekitar lapangan apabila akan digunakan jadi pasar darurat.
"Ada masukan dari warga untuk perbaikan drainase dulu karena sebagian ada yang tidak lancar aliran airnya dan sebagian saluran malah ada yang mati," tegas Priadi.