Kamis 20 Oct 2022 17:29 WIB

Respons Pertumbuhan Properti, LPCK Kembangkan Hunian Vertikal

Saat pandemi, logistik berkembang karena terdorong industri e-commerce

Kawasan Lippo Cikarang, Jawa Barat.
Foto: .
Kawasan Lippo Cikarang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat dan kebutuhan konsumen terhadap tempat tinggal di daerah Cikarang meningkat selaras dengan perkembangan kawasan industri di sana. Sebagian besar pengusaha memilih kawasan industri di Cikarang, Jawa Barat, dengan alasan kenyamanan serta kemudahan akses. 

Permintaan pergudangan di wilayah ini pun masih didominasi segmen e-commerce, logistik, fast moving consumer goods (FMCG), hingga material bahan kimia yang terus berkembang di tengah situasi pandemi Covid-19. Merespon kebutuhan itu, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menawarkan produk hunian vertikal lima lantai terbaru bertajuk Newville.

CEO LPCK, Rudy Halim, mengatakan Newville merupakan sebuah hunian baru lima lantai yang berkonsep gaya hidup baru serta penuh warna dengan suasana internasional di jantung new Lippo Cikarang. Hunian ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap hunian masa depan. "Kami optimistis dengan hadirnya Newville ini bisa menjawab kebutuhan customer terhadap rumah masa depan," ujar dia.

Penawaran Newville tak lepas dari rencana anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ini untuk menargetkan pra penjualan sebesar Rp 1,45 triliun pada 2022. Adapun Semester I, LPCK berhasil membukukan pra penjualan Rp 641 miliar atau 44 persen dari target setahun penuh. Pencapaian kinerja LPCK ini berimbas positif kepada kinerja induk usaha yang memegang 84 persen saham perseroan.

"Apartemen Newville menawarkan tiga tipe yaitu Superior, Deluxe, dan Suite dengan luas mulai dari 24,35 meter persegi, 28,95 meter persegi, dan 40,75 meter persegi," ujar Rudy menjelaskan.

CEO LPKR John Riady optimistis dengan perkembangan industri properti pascapandemi setelah menunjukkan pemulihan pada 2021. John melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak (landed house) dan logistik yang berkembang karena terdorong industri e-commerce.

Di kawasan industri Lippo Cikarang, John mengatakan, 20 persen hingga 30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong kenaikan permintaan terhadap warehouse atau pergudangan. "Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," ucap dia John.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement