REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran akan memasok 40 turbin untuk industri gas Rusia. Kedua negara ini menandatangani kesepakatan bisnis di tengah sanksi Barat atas invasi Rusia di Ukraina.
“Keberhasilan industri Iran tidak terbatas pada bidang rudal dan drone. Saat ini, 85 persen fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan oleh industri gas dibangun di dalam negeri, dan belum lama ini telah ditandatangani kontrak untuk mengekspor 40 turbin buatan Iran ke Rusia,” kata CEO Perusahaan Pengembangan dan Teknik Gas Iran, Reza Noishadi, dilansir Alarabiya, Senin (24/10/2022).
Noushadi tidak merinci kapan kontrak ditandatangani, dan kapan turbin akan dikirim. Noushadi menyatakan, sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia bertujuan untuk mengecualikan Moskow dari pasar gas.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah secara luas mendirikan pabrik produksi LNG. Embargo terhadap Rusia dan kemudian ledakan di pipa gas Nord Stream, secara efektif menghilangkan salah satu pesaing terbesarnya di bidang ekspor gas," ujar Noushadi.
Rusia dan Iran memiliki beberapa cadangan gas terbesar di dunia, dan keduanya berada di bawah sanksi ketat AS. Kedua negara menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama bilateral.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Teheran pada Juli lalu dan bertemu Presiden Ebrahim Raisi, serta pemimpin tertinggi republik Islam Ayatollah Ali Khamenei. Dalam pertemuan itu, mereka menyerukan kerja sama jangka panjang yang lebih kuat dengan Moskow.
Teheran membantah memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang. Sebelumnya Kiev dan Barat menuduh Moskow menggunakan drone buatan Iran dalam serangan di Ukraina.
Menyusul pengenaan sanksi ekonomi, Rusia telah mengurangi atau menghentikan pasokan ke berbagai negara Eropa, sehingga menyebabkan harga energi melonjak. Kremlin menegaskan sanksi telah mencegah pemeliharaan infrastruktur gas Rusia dan memblokir kembalinya turbin Siemens yang telah menjalani perbaikan di Kanada. Negara-negara Barat menuduh Rusia menggunakan pasokan gas sebagai "senjata".
“Beri kami turbin, kami akan menyalakan Nord Stream besok”, kata Putin di forum Vladivostok pada September, merujuk pada pipa gas vital antara Rusia dan Jerman.