Senin 24 Oct 2022 13:45 WIB

Astronom Temukan Lubang Hitam Terdekat dari Matahari

Lubang hitam tersebut memiliki massa 12 kali massa matahari.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Sagitarius A*, lubang hitam supermasif galaksi Bima Sakti. Astronom Temukan Lubang Hitam Terdekat dari Matahari
Foto: republika
Sagitarius A*, lubang hitam supermasif galaksi Bima Sakti. Astronom Temukan Lubang Hitam Terdekat dari Matahari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lubang hitam (black hole) datang dalam berbagai ukuran. Mulai dari lubang hitam yang berukuran beberapa kali massa matahari sampai lubang hitam supermasif, yaitu jutaan kali massa matahari dan mengintai di jantung galaksi.

Belum lama ini, para astronom menemukan lubang hitam besar yang berjarak hanya 1.550 tahun cahaya. Temuan yang diserahkan ke The Astrophysical Journal mengatakan lubang hitam terletak tepat di lingkungan kita secara astronomis dan merupakan salah satu lubang hitam terdekat yang pernah ditemukan dengan massa 12 kali massa matahari.

Baca Juga

Karena jaraknya dekat, lubang hitam menjadi objek yang menarik untuk penelitian di masa depan. "Ini lebih dekat ke matahari daripada lubang hitam lainnya yang diketahui pada jarak 1.550 tahun cahaya," kata penulis utama studi dari University of Alabama di Huntsville Sukanya Chakrabarti dalam sebuah pernyataan, dilansir Digital Trends, Senin (24/10/2022).

Lubang hitam itu ditemukan menggunakan data dari misi Gaia Badan Antariksa Eropa yang sedang membangun peta 3D seluruh galaksi. Para peneliti mengamati hampir 200 ribu bintang biner di mana bintang mengorbit pendamping untuk mencari kasus di mana kecerahan satu bintang cukup untuk menjelaskan kecerahan biner.

Itu menyiratkan bahwa pendamping dalam binari ini harus gelap yang menunjukkan pendamping bisa menjadi lubang hitam. Kemudian para peneliti mengambil binari terpilih ini dan mempelajari pergeseran Doppler dari cahaya mereka yang menunjukkan seberapa masif pendampingnya dan memberikan informasi tentang orbit dan rotasi pasangan tersebut. Beginilah cara mereka mengidentifikasi dan mempelajari tentang lubang hitam di dekatnya.

“Dalam hal ini kita sedang melihat lubang hitam monster tetapi berada pada orbit jangka panjang 185 hari atau sekitar setengah tahun. Itu cukup jauh dari bintang yang terlihat,” ujar Chakrabarti.

Selain menemukan target yang berguna untuk penelitian karena lokasinya, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana lebih banyak lubang hitam dapat diidentifikasi di masa depan. “Perkiraan sederhana menunjukkan bahwa ada sekitar satu juta bintang terlihat yang memiliki teman lubang hitam besar di galaksi kita. Tapi ada 100 miliar bintang di galaksi kita sehingga itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Misi Gaia, dengan pengukurannya yang sangat presisi, membuatnya lebih mudah dengan mempersempit pencarian kami,” tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement