REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Menteri Agama Malaysia Idris bin Ahmad menyebut keikutsertaan pegiat Alquran dari berbagai negara dalam kompetisi Alquran internasional Malaysia sebagai wujud persatuan Islam.
Seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (24/10), dia mencatat bahwa kompetisi Alquran internasional Malaysia edisi ke-62 diadakan setelah dua tahun absen karena pandemi virus corona.
Dia mengatakan acara tahun ini diselenggarakan pada kategori tajwid saja sedangkan kategori hafalan ditiadakan mengingat pembatasan Covid-19 yang terus berlanjut.
Idris bin Ahmad menambahkan, Kementerian Agama telah berupaya menggelar acara tersebut sejak enam bulan lalu.
Dia juga mengatakan bahwa perwakilan dari berbagai negara hadir di babak final yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Idris juga menekankan perlunya menjaga nilai-nilai Islam seperti persatuan Muslim. Dia mengatakan penyelenggara kontes selalu berusaha untuk menyatukan umat Islam dari seluruh dunia di bawah panji-panji Alquran dan menggambarkan citra Islam yang sebenarnya.
Di tempat lain dalam sambutannya, pejabat Malaysia memuji Republik Islam Iran karena mengirimkan para penghafal dan penghafal Alquran terbaik ke kompetisi setiap tahun, dengan mengatakan bahwa itu menunjukkan pentingnya para pejabat Iran melampirkan kualitas acara Alquran.
Dia mengatakan dia menikmati pembacaan perwakilan Iran Masoud Nouri pada malam pertama kompetisi, berharap bahwa qari Iran, seperti perwakilan negara yang bersinar di edisi sebelumnya, akan sukses di jalan mempromosikan Alquran dan ajaran Islam.
Babak final kompetisi Alquran internasional Malaysia edisi ke-62, yang secara resmi dikenal sebagai Majelis Penghafalan dan Penghafalan Alquran Internasional (MTHQA), dimulai di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) pada Rabu lalu.