REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dipanggil Badan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Senin (24/10/2022), panggilan serupa juga dilayangkan untuk mantan wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Rudy menjelaskan pemanggilannya ke Jakarta adalah perihal konsolidasi partai, sehingga ia mengaku tidak ada persiapan khusus soal pemanggilannya oleh Badan Kehormatan DPP.
"Ditimbali DPP ndak ada persiapan. Ya persiapannya bajunya merah, celananya hitam, ada lambang PDIP. Yang mau disampaikan ke DPP masalahnya apa saja tidak tahu, panggilannya kan konsolidasi organisasi, panggilan undangan seperti itu kok," kata Rudy.
Rudy menjelaskan akan dipanggil pada pertemuan tertutup. Menurutnya isi pertemuan tersebut bisa saja klarifikasi soal dukungannya terhadap Ganjar bahkan mungkin dimarahi.
"Ya saya sendiri saja, acara pertemuan tatap muka, Konsolidasi ya macam-macam, bisa klarifikasi, bisa dimarahi," kata dia.
Ia pun menegaskan siap menerika sanksi. Namun Rudy menjelaskan jika prinsipnya adalah demi kepentingan negara dan bangsa. "Saya siap, disanksi ya siap. Tapi orientasi saya kan untuk kepentingan yang lebih besar, untuk bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan kelompok, organisasi maupun keluarga saya sendiri. Dan saya tidak punya pamrih," ucap dia.