REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim tentu tak lepas dari perbuatan buruk. Untuk itu diperlukan pertaubatan yang sesungguhnya. Namun, setelah bertaubat, apakah perbuatan buruk yang pernah dikerjakan itu bisa berubah menjadi kebaikan?
Ulama tafsir menjelaskan hal tersebut dengan merujuk pada ayat suci Alquran. "...kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Al-Furqan ayat 70)
Ulama tafsir Al-Qurtubi menjelaskan hal tersebut dengan merujuk beberapa riwayat yang diturunkan dari beberapa ulama tafsir, salah satunya Abu Ja'far Al-Nahhas.
Al-Nahhas menjelaskan bahwa ayat tersebut merujuk pada orang kafir yang kemudian berubah menjadi orang beriman, dan orang yang gemar bermaksiat yang kemudian berubah menjadi orang yang taat.
Sedangkan ulama lain, yakni Mujahid dan al-Dhohhak memaparkan, ayat tersebut merujuk orang musyrik yang kemudian berubah menjadi orang beriman, sebagaimana diriwayatkan dari Hasan.
Hasan menyampaikan, banyak yang menyebut perubahan pada orang beriman yang sebelumnya seorang ahli maksiat, itu baru terjadi di akhirat kelak. Dia mengatakan, perubahan itu justru terjadi di dunia.
Sebab, Allah SWT mengganti kemusyrikan mereka dengan keimanan, mengganti keraguan mereka dengan keikhlasan, dan kemampuan untuk menghalau godaan perbuatan maksiat.
Ulama tafsir lain, Al-Zajjaj, berpendapat ayat tersebut bukan berarti mengganti perbuatan buruk dengan perbuatan baik, tetapi menjadikan perbuatan buruk sebagai tempat bertaubat lalu berubah menjadi perbuatan baik dengan taubat tersebut.
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda, "Perbuatan buruk diganti dengan kebaikan." (makna hadits ini diriwayatkan dari Salman al-Farisi, Said bin Jubair dan lainnya)
Abu Hurairah juga mengatakan, di akhirat kelak ada orang-orang yang kebaikannya lebih banyak dari keburukannya, lalu Allah SWT akan mengganti keburukannya dengan kebaikan.
Ulama tafsir al-Qurtubi memaparkan, Allah SWT Mahapemurah, sehingga jika seorang hamba bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka dia mengganti setiap perbuatan buruknya dengan perbuatan baik.
Dalam hadits riwayat Mu'adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda, "Bertakwalah kepada Allah SWT subhanahu wa ta’ala di manapun kau berada. Iringilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapus kejelekan tersebut. Dan pergaulilah manusia dengan pergaulan yang baik." (HR Tirmidzi)
Sumber:
https://fiqh.islamonline.net/%D8%AA%D8%A8%D8%AF%D9%8A%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%8A%D8%A6%D8%A7%D8%AA-%D8%AD%D8%B3%D9%86%D8%A7%D8%AA/