REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Fatoni, Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab FAI UMM
Di antara al-Asma al-Husna adalah Al-Hayyu, Yang Maha Hidup. Nama Allah Al-Hayyu ini termaktub dalam beberapa ayat Alquran, di antaranya, “Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus- menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi….” (Q.S. Al-Baqarah: 255).
Kata Al-Hayyu berasal dari kata hayya-yahya-yahaiyyu, yang berarti hidup. Al-Hayyu galibnya diterjemahkan dengan “Maha Hidup” dan “Maha Abadi”. Pengertian Al-Hayyu hampir sama dengan Al-Muhyi. Hanya saja, Al-Hayyu mengandung makna Yang Maha Hidup. Allah adalah Dzat yang kekal, senantiasa hidup, tanpa rasa lelah, kantuk maupun lemah. Allah adalah sumber kehidupan dari segala yang hidup. Berbeda dengan jin dan manusia yang akan mengalami kematian.
Alkisah, usai mendengar berita kematian Rasulullah saw, Umar bin Khattab tidak lantas percaya bahkan mengancam akan membunuh siapa saja yang mengatakan Rasulullah telah wafat. Itu karena kecintaan Umar kepada Rasulullah begitu mendalam. Akhirnya tak seorang pun yang berani mendekati Umar.