REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Pemimpin Redaksi Indonesia yakin bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali akan berlangsung lancar karena pemerintah telah melakukan persiapan infrastruktur secara matang dan terencana.
"Persiapan pemerintah sudah jauh-jauh hari dilakukan, baik mempersiapkan pertemuan-pertemuan tingkat menteri maupun persiapan secara fisik atau infrastruktur," kata Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad di sela-sela kunjungan ke Bali.
Arifin berharap semua persiapan KTT G20 ini membawa hasil yang memuaskan bagi Indonesia karena ajang internasional ini akan menjadi perhatian dunia karena hadirnya puluhan kepala negara.
"Saya kira puncak KTT G20 akan relatif lancar," imbuh Arifin.
Sedikitnya 30 pemimpin redaksi dan jurnalis turut dalam kegiatan kunjungan. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong.
Rombongan jurnalis dibawa untuk melihat langsung The Apurva Kempinski sebagai tempat acara puncak KTT G20 yang akan dihadiri 20 kepala negara anggota, termasuk sejumlah kepala negara undangan lainnya. Semua ruangan tempat kegiatan KTT G20 telah ditinjau oleh awak media, termasuk ballroom tempat para pemimpin dunia bersidang nanti.
"Semua kami sediakan di sini, mulai dari meja kerja, sambungan internet, sampai makanan yang tersedia sepanjang hari," kata Usman Kansong.
Dari Bali International Convention Centre (BICC), rombongan jurnalis kemudian meninjau Taman Hutan Raya Ngurah Rai Benoa yang menjadi lokasi penanaman bibit mangrove oleh para pemimpin dunia peserta G20.
"Mantap. Sudah bagus dan persiapannya saya kira sudah lebih dari 90 persen," kata Pemimpin Redaksi NET TV Dede Apriadi. "Yang penting KTT ini ada manfaatnya bagi masyarakat sekitar juga."
Hal senada disampaikan Pemimpin Redaksi Katadata Yura Syahrul yang mengatakan, "Sejauh ini pemerintah cukup fokus dan siap untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi delegasi negara-negara yang menguasai perekonomian dunia ini."
Menurut Yura, KTT G20 merupakan kerja besar pemerintahan Joko Widodo untuk menjawab beberapa masalah dunia saat ini, terutama di tiga bidang utama yang menjadi fokus, yakni inklusivitas pelayanan kesehatan, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
"Masih butuh pembuktian lebih jauh dari kerja besar ini. Sehingga kelak Indonesia dikenang karena sukses membawa isu-isu besar menjadi perhatian dunia, selain karena sukses penyelenggaraannya," pungkas Yura.