Kamis 27 Oct 2022 13:14 WIB

Pemkab Kulon Progo Tetapkan RSUD Wates Sebagai Rujukan Gagal Ginjal

Saat ini ditemukan satu kasus gagal ginjal pada anak di Kulon Progo

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Anak sakit (ilustrasi). Pemkab Kulon Progo tetapkan RSUD Wates sebagai rujukan gagal ginjal.
Foto: www.piqsels.com
Anak sakit (ilustrasi). Pemkab Kulon Progo tetapkan RSUD Wates sebagai rujukan gagal ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates sebagai pusat rujukan penanganan gagal ginjal akut pada anak. Hal ini dilakukan supaya peningkatan kasus gagal ginjal dapat ditangani dan diantisipasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan saat ini ada satu kasus gagal ginjal akut pada anak di Kabupaten Kulon Progo. "Untuk itu, kami menyiapkan fasilitas layanan kesehatan sesuai standar untuk antisipasi apabila terjadi kenaikan kasus meliputi sarana dan prasarana, sumber daya manusia terlatih, alur sistem layanan, mekanisme rujukan. Kemudian, rumah sakit rujukan gagal ginjal akut adalah RSUD Wates," kata Sri Budi Utami, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Masyarakat diimbau mengikuti anjuran dari puskesmas dan Dinas Kesehatan dan orang tua tetap memonitor anaknya yang sakit. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, meningkatkan kewaspadaan dan jangan mudah terpengaruh oleh informasi-informasi yang kurang bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Sri Budi Utami mengatakan Dinkes Kulon Progo secara masif memberikan edukasi kepada masyarakat secara masif dan berulang tentang pemahaman kasus gagal ginjal akut, penyebab, gejala, apa yang harus dilakukan bila ada putranya yang sakit. Selanjutnya, Dinkes menginstruksikan kepada seluruh apotek dan toko obat untuk sementara tidak menjual obat-obat dalam bentuk sirup atau cairan.

"Kami menginstruksikan kepada seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara waktu tidak meresepkan atau memberikan obat dalam bentuk sirup atau cairan dulu," katanya.

Lebih lanjut, Sri Budi Utami menyebut Dinkes meningkatkan perhatian dan kewaspadaan kepada kelompok-kelompok rentan di antaranya PAUD, Posyandu, dan kelompok bermain. Hal ini mengingat kejadian kasus tertinggi di usia balita.

"Kami juga meningkatkan sinergisitas dari semua pihak. Pemkab, TNI, Polri, lembaga pendidikan, pihak swasta, organisasi sosial masyarakat, serta seluruh komponen masyarakat lainnya," ungkap Sri.

Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini mengatakan pihak siap melakukan pendampingan dan sosialisasi soal mengantisipasi kasus gagal ginjal akut pada anak. Menurut dia, sosialisasi soal gagal ginjal akut pada anak sangat mendesak sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

"Kami dari jajaran Polres Kulon Progo siap melakukan pendampingan. Kami akan melakukan sosialisasi dengan tujuan tidak ada kasus baru," kata Muharomah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement