Jumat 28 Oct 2022 06:40 WIB

Berhenti Merokok Sebaiknya Sebelum Umur 35, Ini Alasannya

Tentunya, yang terbaik tetap berhenti merokok sedini mungkin.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Warga melintas didekat mural bertema kawasan bebas asap rokok di lingkungan RW 06 Kelurahan Kayu Manis, Matraman, Jakarta, Kamis (8/10). Warga disejumlah RT di wilayah RW 06 tersebut berkomitmen menjaga lingkungannya tersebut untuk bebas asap rokok dengan memberikan teguran dan sanksi bagi warga yang melanggar. Beberapa titik pada kawasan tesebut juga terdapat mural-mural tentang pemberitahuan serta peringatan untuk tidak dan berhenti merokok.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Warga melintas didekat mural bertema kawasan bebas asap rokok di lingkungan RW 06 Kelurahan Kayu Manis, Matraman, Jakarta, Kamis (8/10). Warga disejumlah RT di wilayah RW 06 tersebut berkomitmen menjaga lingkungannya tersebut untuk bebas asap rokok dengan memberikan teguran dan sanksi bagi warga yang melanggar. Beberapa titik pada kawasan tesebut juga terdapat mural-mural tentang pemberitahuan serta peringatan untuk tidak dan berhenti merokok.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berhenti merokok bisa memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Manfaat kesehatan yang paling optimal bisa didapatkan bila seseorang berhenti merokok sebelum berumur 35 tahun.

Manfaat berhenti merokok sebelum usia 35 tahun ini disoroti dalam sebuah studi pada JAMA Network Open. Studi ini melibatkan data dari 551.388 partisipan yang dihimpun oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada periode 1997-2018.

Baca Juga

Tim peneliti juga mengumpulkan data mengenai penyebab kematian spesifik para partisipan pada pengujung 2019. Dari studi ini, tim peneliti menemukan bahwa usia yang paling ideal untuk berhenti merokok adalah sebelum 35 tahun.

Berhenti merokok di rentang usia tersebut bisa membuat risiko kematian mantan perokok menjadi sama seperti orang yang tak pernah merokok. Tim peneliti juga menemukan bahwa berhenti merokok di atas usia 35 tahun tetap dapat memperbaiki risiko kematian mantan perokok.

Bila kebiasaan merokok dihentikan sebelum usia 45 tahun, risiko kematian bisa menurun sebesar 90 persen. Bila kebiasaan merokok disetop pada rentang umur 45-64 tahun, penurunan risiko kematiannya adalah 66 persen.

Secara umum, tim peneliti mengatakan upaya berhenti merokok bisa menurunkan risiko kematian terkait rokok sebesar 80 persen. Beberapa contoh penyebab kematian terkait rokok adalah kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan bawah. Penurunan risiko ini berlaku untuk semua ras, etnis, dan jenis kelamin perokok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement