REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produser film drama komedi romantis Jomblo Fi Sabilillah, Ustaz Erick Yusuf mengatakan, film Jomblo Fi Sabilillah ingin menawarkan alternatif hiburan yang tidak merendahkan dan tanpa pesan LGBTQ. Film dengan genre komedi itu merupakan cita-cita lama dari rumah produksi PT. Warna Kreasi Sinema (Warna Pictures) sejak merilis 212: The power Of Love (2018).
“Kita ingin menghadirkan komedi yang tidak perlu merendahkan lawan mainnya, ada unsur LGBTQ. Kita ingin suatu bentuk komedi yang ada sisi dakwahnya,” kata Ustaz Eric dalam jumpa pers di MULA by Galery di Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
Erick mengatakan, tim produksi ingin menghadirkan film positif tersebut untuk mengantisipasi industri yang arahnya “kurang menyenangkan”, seperti memiliki pesan LGBTQ, childfree, dan lain-lain. Erick mengatakan Jomblo Fi Sabilillah ingin memberikan alternatif hiburan dari konten tersebut.
“Ini bukan hanya hiburan, tapi tawaran dan gerakan membuat film positif tanpa ada tren LGBTQ dan hal ngatif,” ujar Erick.
Produser Oki Setiana Dewi mengatakan, setiap film memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada pemirsa. Menurut dia, tim produksi sendiri memiliki tantangan bagaimana menyampaikan pesan-pesan baik lewat karyanya.
“Karena ini genre komedi religi, kita mencoba menyampaikan pesan agar tak terasa berat, mudah diterima semua orang, dengan nilai-nilai kebaikan,” kata Oki.
Oki mengatakan tim produksi berkali-kali merevisi skenario agar tidak terasa berat. Selain itu, Oki mengatakan tim produksi sangat berhati-hati dalam memilih pemainnya.
“Tak mudah menghadirkan film yang menyampaikan pesan kebaikan. Ini film yang tak hanya tontonan tapi juga menyampaikan tuntunan. Semoga pesan kebaikan bisa sampai ke semua orang,” ujar Oki.
Film yang disutradarai Jastis Arimba itu diramaikan jajaran pemeran ternama, seperti Ricky Harun, Nabilah Ayu, Adhin Abdul Hakim, Mario Irwinsyah, Masaji Wijayanto, Dewi Yull, Andi Boim, Dayu Wijanto, Indah Nada Puspita, Zyeda Matter Syd, Nunu Zoo, Cupink Topan, dan Humaidi Abas.
Mario mengatakan, dirinya mendapat tawaran langsung dari Jastis. Sebelum menyetujui proyek itu, dia banyak berdiskusi tentang film tersebut.
“Pas bahas titik tertentu, ternyata ada sudut pandang yang tak kelihatan sama saya selama ini, itu bagus banget,” kata dia.
Adhin mengatakan, Jomblo Fi Sabilillah merupakan film kelimanya bekerja sama dengan Jastis. Dia menjelaskan, karakternya sendiri merupakan hasil dari obrolan malam dengan Jastis.
Ricky juga mendapat tawaran langsung dari Jastis, alih-alih direktur kasting film. Dia mengatakan film Jombli Fi Sabilillah mempunyai pesaan moral yang isinya dapat mengubah kehidupan.