Destinasi.republika.co.id -- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) kembali menggelar wisuda sarjana pada 27 Oktober. Wisuda ke-17 ini diselenggarakan di gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Acara wisuda ini diisi dengan acara utama seperti laporan akademik, prosesi pengukuhan wisuda, orasi ilmiah dari Bupati Kutai Timur, penganugerahan wisudawan IPK tertinggi, wisudawan terbaik, wisudawan cumlaude, wisudawan berprestasi, penandatangan kesepakatan dengan mitra kerja sama, persembahan acara dari wisudawan, kesan pesan dari wisudawan dan perwakilan orang tua serat diakhiri dengan doa.
Mengawali sambutan dalam wisuda ini, Pengurus Yayasan Bina Tsaqofah yang menaungi STEI SEBI, Ir Suwondo mengucapkan selamat kepada wisudawan dan orang tua dan memberikan motivasi kepada wisudawan untuk siap berkontribusi di masyarakat. “Selamat untuk para wisudawan dan wisudawati atas pencapaiannya dalam salah satu fase kehidupannya. Setiap kita adalah pejuang, pejuang untuk diri kita sendiri, pejuang untuk keluarga, pejuang untuk kehidupan, pejuang untuk lingkungan, dan pejuang untuk negara. Sarjana haruslah visioner dalam berpikir, menjadi produsen unggul dan tidak mengenal pengangguran karena negara sudah menunggu karya Anda” pesan Ir Suwondo.
Pengurus Yayasan ini juga bersemangat memberikan pesan agar wisudawan mampu mengambil peran pemecah masalah dalam kehidupan masyarakat. “Setiap kita harus bisa menjadi penerus kejayaan, untuk bisa menciptakan kesuksesan dan kejayaan bagi nusa dan bangsa, penggerak suatu perubahan untuk lebih baik ke depannya. Sebagai seorang sarjana harus memiliki kekuatan menggerakkan sebuah perubahan baru, dengan memasukinya suatu perubahan yaitu dunia kerja. Sarjana harus mampu menghadapi itu semua, wisudawan harus menjadi pengabdi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, wisuda adalah gerbang awal bagi kehidupan yang baru. Setelah seorang sarjana membangun jalan menuju kesuksesan. Seorang sarjana harus bisa membuat sebuah pemetaan diri “harus bisa mau menjadi apa, bukan menjadi apa mau”.
“Seorang sarjana harus memiliki mimpi mimpi untuk dicapai. Sarjana harus mengorbankan kesenangan sesaat demi menuju pencapaian ke depan. Sarjana harus bisa berpikir seperti CEO, menjadi seorang problem solver, sarjana akan meningkatkan gaya pikir, semoga para sarjana mampu menjadi sebaik baiknya pemimpin, karena negara telah memanggil anda,” jelas pengurus Yayasan Bina Tsaqofah juga seorang pengusaha ini.
Diakhir, Ir. Suwondo memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan prosesi wisuda pada tahun akademik 2022/2023 ini.