REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi, dalam sambutannya pada acara Festival Jazz Syuhada ke-4 bertajuk “Sayuk Rukun”, Sabtu (29/10/2022), mengatakan musik/lagu, turut menjadi bagian penting dalam sejarah pergerakan nasional. Dalam momentun Sumpah Pemuda, Yudian mengatakan musik dalam hal ini lagu Indonesia Raya, merupakan pemersatu bangsa.
Festival Jazz ini diselenggarakan atas kesadaran pentingnya merajut kragaman dan kebinekaan. Yudian melanjutkan, dalam peristiwa Sumpah Pemuda, musik memegang peran penting dalam membangun kesadaran nasionalisme dan persatuan. Melalui Lagu Indonesia Raya gubahan WR Supratman, musik menjelma mejadi jarum-benang yang merajut keberagaman dan kebinekaan Indonesia menjadi kekuatan pergerakan nasional yang menopang perjuangan kemerdekaan.
Dalam sambutannya, Kepala BPIP juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan Jazz Syuhada ini merupakan bentuk gerakan alternatif yang yang dapat diterima banyak orang dan lapisan masyarakat guna menciptakan ekosistem yang partisipatif dan mampu bertoleransi satu sama lain atau dalam istilah bangsa Indonesia disebut sebagai gotong royong.
“Seperti yang terjadi dalam kegiatan ini, kolaborasi berbagai elemen masyarakat dari pengurus masjid se-Kotabaru, Gerja HKBP, Gereja Katolik, para pemuda, influencer, dan pemerintah. Saya berharap dengan kolaborasi yang tumbuh berkembang ini mampu menjalin kebersamaan atau mangayubagyo antar komunitas dari latar belakang yang beragam,” kata Yudian, dalam siaran persnya, Ahad (30/10/2022).
Pada akhir sambutannya Yudian berharap agar kegiatan Jazz Syuhada ini menjadi ruang bagi tumbuhnya kreatifitas anak-anak muda. Tidak hanya di bidang musik saja, tetapi juga di bidang-bidang yang lain.
“Saya berharap melalui Penyelenggaraan Festival Jazz Syuhada yang ke 4 ini dapat melahirkan ruang-ruang kreatif bagi anak-anak muda sebagai aktivitas positif, memperkuat sikap toleransi pada tataran praktik lintas iman, suku, dan budaya, serta menjadi media promosi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang saya amati mengisi stand-stand dan ikut meramaikan festival ini”, tandas Yudian, sebelum membuka acara.
Gayung bersambut dengan pernyataan Yudian, Prof Amin Abdullah, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan pengejawantahan nilai-nilai Pancasila. Beliau mengatakan bahwa Pancasila adalah konsensus serta common platform bangsa indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia perlu dalam mengejawantahkan, mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
“Festival Jazz Syuhada yang ke-4 ini sangat kreatif, inovatif dan merupakan contoh serta tauladan yang baik dalam implementasi nilai-nilai Pancasila melalui seni dan musik”, ucapnya.
Festival Jazz ini diselenggarakan secara kolaboratif yang melibatkan pemerintah, organisasi lintas iman, pegiat toleransi, aktivis keberagaman dan warga setempat. Selain menampilkan musik Jazz, juga menampilkan beragam kesenian, seperti tari-tarian. Juga diikuti oleh puluhan UMKM yang menjajakan berbagai macam menu dan sajian. Turut hadir pada acara tersebut, Akbar Hadi Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP.