Ahad 30 Oct 2022 12:08 WIB

Jelang Tahun Politik, Kapolri Minta Polisi Bisa Terus Solid dengan TNI

Kapolri ingatkan kekompakkan Polri-TNI jadi kunci agar terjadi stabilitas politik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar jajarnnya bisa terus solid dengan TNI dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang tahun-tahun politik. Dengan kesolidan korps Bhayarangkara dengan TNI dalam menjaga Kamtibmas bisa menjadi kunci agar stabilitas politik di Tanah Air bisa berjalan dengan baik.
Foto: Prayogi/Republika.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar jajarnnya bisa terus solid dengan TNI dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang tahun-tahun politik. Dengan kesolidan korps Bhayarangkara dengan TNI dalam menjaga Kamtibmas bisa menjadi kunci agar stabilitas politik di Tanah Air bisa berjalan dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar jajarannya bisa terus solid dengan TNI dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang tahun-tahun politik. Dengan kesolidan korps Bhayarangkara dengan TNI dalam menjaga Kamtibmas bisa menjadi kunci agar stabilitas politik di Tanah Air bisa berjalan dengan baik.

"Wajib hukumnya kita kompak, wajib hukumnya kita solid dari teman-teman TNI karena itu adalah kunci menjaga stabilitas Kamtibmas. Dan, kunci agar stabilitas politik bisa berjalan dengan baik. Ingat saat ini kita sudah masuk tahun politik, kita akan menghadapi pemilu serentak," tegas Sigit, dikutip dari akun Instagram resminya @listyosigitprabowo, Sabtu (29/10).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Listyo Sigit Prabowo (@listyosigitprabowo)

Sebaliknya, kata Sigit, apabila TNI-Polri tidak solid maka akan menjadi beban yang berat, baik bagi instasinya maupun TNI dalam menjaga stabilitas kamtibmas. Oleh karena itu, ia juga meminta agar hal-hal yang bisa menimbulkan kecemburuan sosial dihilangkan. Dia meminta kekompkan dibangun dari sekarang.

"Hal-hal dan pengalaman yang lalu, politik identitas, propaganda, hal-hal tersebut tentunya dari awal harus kita kikis," tegas Sigit.

Selanjutnya, jika kedua instansi keamanan terus solid dan semakin solid maka secara otomatis akan ercipta satu suasana kebatinan yang sama untuk menjaga agar tidak ada lagi politik polarisasi. Mengingat siapa yang bakal menjadi pimpinan nasional modal utamanya adalah persatuan dan kesatuan serta Kamtibmas yang kondusif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement