REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Amerika Serikat (AS) menyampaikan belasungkawa kepada Korea Selatan (Korsel) atas tragedi kerumunan mematikan dalam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul. Hingga berita ini ditulis, insiden itu telah menewaskan 151 orang, termasuk 19 warga asing.
“Saya terguncang oleh kabar hilangnya nyawa yang tragis di Itaewon tadi malam (Sabtu). Pikiran saya, dan tim kami di Kedutaan Besar AS di Seoul, bersama masyarakat Korea, terutama orang-orang terkasih dari mereka yang tewas, serta banyak yang terluka dalam insiden bencana ini,” kata Duta Besar AS untuk Korsel Philip Goldberg lewat akun Twitter-nya, Ahad (30/10/2022).
Terkait tragedi di Itaewon, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah mengumumkan masa berkabung nasional dan memerintahkan penurunan bendera setengah tiang. "Ini benar-benar mengerikan. Bencana dan tragedi hari Sabtu seharusnya tidak pernah terjadi. Sebagai presiden, yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, hati saya berat dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," kata Yoon dalam pidatonya di kantor kepresidenan Korsel, Ahad.
Dia mengatakan, selain pengobatan korban luka, pemerintah pun akan membantu persiapan pemakaman para korban jiwa. Yoon berharap insiden seperti di Itaewon tak terulang kembali. "Kami akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab kecelakaan dan melakukan perbaikan mendasar agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” ujarnya.
Segera setelah menyampaikan pidatonya, Yoon mengunjungi lokasi insiden di Itaewon. Menurut Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo, sesuai instruksi Yoon, masa berkabung nasional akan berlangsung sejak Ahad hingga 5 November mendatang. Selama masa berkabung, semua pegawai negeri wajib memakai pita berkabung.
Pemerintah pun bakal membangun altar perkabungan di pusat Seoul. Hal itu guna memberikan ruang kepada warga yang ingin memberikan penghormatan kepada para korban.