REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol dan istrinya, Keon-hee, mengunjungi altar perkabungan untuk para korban tragedi kerumunan Itaewon di Seoul, Senin (31/10/2022). Yoon sebelumnya telah mengumumkan masa berkabung nasional hingga 5 November dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati para korban.
“Yoon dan Kim mengunjungi altar yang didirikan di Seoul Plaza di depan Balai Kota, meletakkan bunga, kemudian menundukkan kepala mereka dalam doa hening,” kata kantor berita Korsel, Yonhap, dalam laporannya.
Yoon tak memiliki agenda kegiatan publik lain pada Senin sebab dia berfokus pada penanganan setelah tragedi kerumunan mematikan di Itaewon. Hingga berita ini ditulis, jumlah kematian akibat kejadian di Itaewon telah mencapai 154 jiwa.
Pada Ahad (30/10/2022) lalu, Yoon Suk-yeol telah mengumumkan masa berkabung nasional. “Ini benar-benar mengerikan. Bencana dan tragedi hari Sabtu (29/10/2022) seharusnya tidak pernah terjadi. Sebagai presiden, yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, hati saya berat dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya,” kata Yoon dalam pidatonya di kantor kepresidenan Korsel.
Dia mengatakan, selain pengobatan korban luka, pemerintah pun akan membantu persiapan pemakaman para korban jiwa. Yoon berharap insiden seperti di Itaewon tak terulang kembali. "Kami akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab kecelakaan dan melakukan perbaikan mendasar agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” ujarnya.
Segera setelah menyampaikan pidatonya, Yoon mengunjungi lokasi insiden di Itaewon. Sekitar 100 ribu orang dilaporkan menghadiri perayaan Halloween di distrik Itaewon pada Sabtu malam pekan lalu. Banyak dari mereka yang menyusuri jalan kecil di dekat Hotel Hamilton. Masifnya warga yang berusaha menyusuri jalan tersebut membuat ruang pergerakan terkunci.
Aksi berdesak-desakan tak terhindarkan. Kepanikan dan jerit histeris mulai terjadi saat terdapat warga yang terinjak-injak. Sebanyak 142 kendaraan pemadam kebakaran dilaporkan dikerahkan ke Itaewon untuk membantu proses evakuasi warga yang terimpit tak berdaya.
Setidaknya 400 pekerja darurat turut dikerahkan ke lokasi kejadian untuk merawat para korban. Sebagian korban segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara yang lainnya ditangani langsung di tempat kejadian. Dalam rekaman yang beredar di media sosial, terlihat para pekerja darurat dan warga melakukan CPR pada orang-orang tak berdaya yang tergeletak di jalan.