Rabu 02 Nov 2022 16:29 WIB

PM Korsel Minta Polisi Transparan dalam Penyelidikan Tragedi Itaewon 

Polisi Korsel menerima panggilan darurat pertama kira-kira empat jam sebelum bencana.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers asing di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 1 November 2022. Kepala polisi Korea Selatan mengakui
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers asing di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 1 November 2022. Kepala polisi Korea Selatan mengakui

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Rabu (2/11/2022) meminta polisi untuk menjelaskan bagaimana tanggapan mereka setelah menerima beberapa panggilan darurat dalam tragedi Halloween di Itaewon. Perayaan Halloween di Itaewon berubah menjadi tragedi menyedihkan ketika orang saling berdesakan di sebuah gang hingga menyebabkan lebih dari 150 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. 

"Polisi harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada publik," kata Han.

Baca Juga

Puluhan ribu anak muda yang bersuka ria memadati jalan-jalan sempit dan gang-gang di distrik Itaewon yang populer untuk perayaan Halloween. Ini adalah perayaan Halloween pertama dalam tiga tahun setelah perbatasan Covid-19 dicabut. 

Transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh polisi pada Selasa (1/11/2022) menunjukkan, polisi menerima panggilan darurat pertama kira-kira empat jam sebelum bencana. Ketika itu penelepon meminta polisi datang ke sebuah gang di Itaewon yang telah dipadati oleh pengunjung. Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya. 

Para penelepon memohon dengan semakin mendesak dan putus asa. Panggilan terakhir dilakukan hanya beberapa menit sebelum orang-orang di gang sempit itu mulai berjatuhan dan bertumpuk satu sama lain sehingga banyak menimbulkan korban.

Transkrip itu mengonfirmasi keterangan saksi yang mengatakan kepada Reuters, mereka melihat beberapa polisi mengarahkan lalu lintas di jalan utama. Namun, hampir tidak ada petugas yang berpatroli di gang yang mulai ramai dengan pejalan kaki.

Sekitar 100.000 orang diperkirakan berada di Itaewon pada Sabtu (29/10) untuk merayakan Halloween. Itaewon merupakan daerah yang terkenal dengan kontur perbukitan dan gang-gang sempitnya. Pihak berwenang mengatakan, terdapat 137 petugas polisi di Itaewon saat insiden berdesakan itu terjadi.

Seorang pejabat polisi mengatakan, anggota polisi pergi ke tempat kejadian setelah menerima panggilan darurat. Namun, belum diketahui mengapa mereka tidak mengerahkan petugas tambahan atau mengambil tindakan keamanan setelah tiba di lokasi.

"Ketika seseorang menelepon 112, itu adalah situasi yang sangat mendesak, dan bantuan polisi atau tindakan sangat dibutuhkan," kata Han, merujuk pada hotline polisi darurat Korea Selatan.

Rilis transkrip tersebut memicu kritik bahwa tragedi Itaewon terjadi akibat kelalaian polisi. Anggota parlemen oposisi menyerukan pemecatan terhadap kepala polisi nasional dan menteri dalam negeri.

Sementara itu, Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada Selasa (1/11) mengakui, pengendalian massa di tempat kejadian tidak memadai. Dia menjanjikan penyelidikan internal yang menyeluruh.

Tragedi di Itaewon yang berlangsung pada Sabtu malam menewaskan 156 dan melukai 172 lainnya, dengan 33 orang dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara tewas dalam insiden itu. 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement