Rabu 02 Nov 2022 23:02 WIB

China Janji akan Memberikan Tambahan Bantuan Darurat ke Pakistan

China mendorong Pakistan menghidupkan kembali produksi pertaniannya.

 Penduduk setempat membangun kembali rumah yang rusak akibat banjir, di distrik Mirpur Khas, provinsi Sindh, Pakistan, 10 Oktober 2022. Menurut otoritas penanggulangan bencana, sekitar 160 jembatan dan 5.000 km (3.200 mil) jalan hancur atau rusak, 3,5 juta hektar tanaman terpengaruh, dan sekitar 800.000 ternak hilang. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak banjir, kata Menteri Perubahan Iklim negara itu Sherry Rehman.
Foto: EPA-EFE/REHAN KHAN
Penduduk setempat membangun kembali rumah yang rusak akibat banjir, di distrik Mirpur Khas, provinsi Sindh, Pakistan, 10 Oktober 2022. Menurut otoritas penanggulangan bencana, sekitar 160 jembatan dan 5.000 km (3.200 mil) jalan hancur atau rusak, 3,5 juta hektar tanaman terpengaruh, dan sekitar 800.000 ternak hilang. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak banjir, kata Menteri Perubahan Iklim negara itu Sherry Rehman.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Presiden China Xi Jinping berjanji akan memberikan tambahan bantuan darurat kepada Pakistan untuk melakukan rekonstruksi pascabencana banjir. Salah satu sektor yang coba dibangkitkan yakni produksi pertanian.

"China mendukung upaya Pakistan menghidupkan kembali produksi pertanian dan memperkuat kerja sama pencegahan dan perbaikan pascabencana," kata Xi saat menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di Balai Agung Rakyat, Beijing, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut, Xi menyampaikan simpati yang mendalam kepada rakyat Pakistan atas bencana banjir yang menewaskan sekitar 1.700 orang pada September lalu. Xi juga menyampaikan penghargaannya kepada Pakistan yang terus memperkuat kemitraan dengan China.

"China akan terus mendukung Pakistan dalam menjaga kedaulatan, integritas teritorial, pembangunan, persatuan, stabilitas, dan kemakmuran masyarakatnya," kata pemimpin tertinggi Partai Komunis China (CPC) itu.

Atas bantuan tersebut, Sharif menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat China. "Tidak ada negara yang pernah membantu Pakistan atau negara berkembang lainnya dengan ketulusan sepenuh hati seperti ini," ucap Sharif, seperti dikutip dari rilis pers yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri China.

Sharif di antara kepala pemerintahan asing yang pertama kali bertemu Xi Jinping usai terpilih sebagai Sekretaris Jenderal CPC untuk periode ketiganya.

Hubungan China dan Pakistan dinilai sangat kuat bagaikan baja sehingga persahabatan kedua negara tetangga itu kerap disebut sebagai "iron-clad friendship".

Saat bencana banjir melanda Pakistan beberapa waktu lalu, China mengirimkan berbagai bantuan darurat, logistik, dan ahli kesehatan. Setelah pertemuan, Xi menggelar jamuan makan di Golden Hall, Balai Agung Rakyat.

Menteri Luar Negeri China He Lifeng turut mendampingi Presiden Xi saat menerima kunjungan PM Sharif. Selain sebagai menteri luar negeri, He Lifeng merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Negara China dan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China.

Dalam Kongres Nasional ke-20 CPC, Wang Yi dan He Lifeng terpilih sebagai anggota Biro Politik dalam struktur kepemimpinan Xi Jinping di partai penguasa tunggal itu untuk periode 2022-2027.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement