REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan meningkatkan pemantauan di stasiun kereta bawah tanah yang ramai setelah pesta Halloween menewaskan lebih dari 150 orang di Seoul. Perdana Menteri Han Duck-soo menyatakan, polisi akan dikerahkan ke stasiun kereta bawah tanah di ibu kota untuk bergabung dengan pejabat metro dalam kegiatan pengendalian massa mulai Jumat (4/11/2022).
"Situasi berisiko tinggi serupa dapat terjadi pada jam sibuk kereta bawah tanah," kata Han.
Han mendesak polisi untuk merespons dengan tepat guna mencegah kecelakaan akibat kepadatan. Desakan ini mempertimbangkan atas kejadian perayaan di Itaewon yang berubah menjadi mematikan usai puluhan ribu anak muda yang bersuka ria memadati jalan-jalan sempit dan gang-gang. Itu adalah acara Halloween pertama dalam tiga tahun yang hampir bebas dari pembatasan Covid-19.
Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada Selasa (1/11/2022), mengakui pengendalian massa di Itaewon itu tidak memadai. Polisi mengakui telah menerima banyak laporan yang memperingatkan kemungkinan kecelakaan pada malam peristiwa tersebut.
Menurut para ahli, kerumunan yang tepat dan pengaturan lalu lintas oleh pihak berwenang dapat mencegah atau setidaknya mengurangi lonjakan pengunjung pesta Halloween di gang-gang. Bencana itu menewaskan 156 dan melukai 187, menyebabkan 33 orang dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara termasuk di antara yang meninggal dunia.
Sebuah kelompok sipil yang telah mengadakan demonstrasi mingguan menentang pemerintahan Yoon Suk-yeol akan menggelar nyala lilin pada penutup satu minggu berkabung nasional pada Sabtu (5/11/2022). Acara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban.