Jumat 04 Nov 2022 17:18 WIB

Pemerintah Perketat Pintu Masuk Antisipasi Lonjakan Akibat Sub Varian XBB

Pemerintah kembali meminta masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah akan memperketat pintu masuk ke Indonesia mengantisipasi penyebaran sub varian XBB ke Tanah Air. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengatakan, Pemerintah mewaspadai sub varian ini bisa mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan di Indonesia.

"Kita tetap harus waspada ya bahwasanya sub varian baru ini juga bisa menaikkan kasus atau bisa juga suatu saat kalau memang kenaikan ini signifikan itu kita akan menjadikan perhatian khusus," ujar Syahril dalam keterangan persnya, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga

Saat ini, kata Syahril, meskipun terjadi kenaikan kasus Covid-19 tetapi masih belum terlalu signifikan. Namun demikian, kondisi itu tidak menurunkan upaya pengendalian kasus Covid-19.

Syahril mengatakan, pemerintah juga akan melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). "Untuk pembatasan-pembatasan PPKM tadi saya juga masih mengikuti pertemuan dengan (Menko Marvest dan Menteri Kesehatan) tetap diperpanjang sampai dua minggu kedepan. Karena kaitannya juga dengan ada G20 maka kita harus mengawal ini," ujarnya.

Syahril juga meminta masyarakat untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan yang sempat kendur karena rendahnya kasus beberapa waktu terakhir. "Buat kita semua apapun sub variannya kita waspada tetapi, juga jangan panik, yang paling pokok ya satu adalah protokol kesehatan yang semua kita sudah lakukan. Nah yang saat ini sudah kendur-kendur kita tingkatkan," ujar Syahril.

Kedua, lanjut Syahril, dia juga meminta masyarakat yang belum divaksinasi booster untuk segera divaksin. Saat ini capaian vaksinasi booster masih di angka 27,62 persen dari target Pemerintah sebesar 50 persen

Dia meyakini vaksinasi menjadi salah satu upaya memberi kekebalan dan perlindungan kepada masyarakat. "Jadi harapannya kepada masyarakat, kita semua bersama-sama vaksinasi booster atau ketiga ini dapat kita gerakan dan kita bisa mencapai 50 persen," ujarnya.

Sementara untuk rumah sakit dan fasilitas layanan, Kemenkes juga meminta untuk tetap siaga terhadap potensi kenaikan kasus. Dia mengatakan, penanganan Covid-19 harus dari hulu hingga rumah sakit rujukan. "Diharapkan juga tetap siaga, tetap siap, manakala kasus-kasus yang ada ini masih kita harus kita tangani baik hulu maupun RS rujukan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement