REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran misi yang membawa pejelajah atau rover milik Uni Emirat Arab (UEA) ditunda. Misi 1 perusahaan Ispace yang berbasis di Tokyo dijadwalkan untuk diluncurkan ke bulan di atas roket SpaceX Falcon 9 antara 9 November dan 15 November. Namun, lini masa itu kini telah bergeser, tidak lebih awal dari 22 November.
“Tanggal peluncuran target yang diperbarui ini memungkinkan persiapan terbaik untuk misi ketika mempertimbangkan jadwal pemuatan bahan bakar untuk pendarat dan ketersediaan tanggal peluncuran,” tulis perwakilan Ispace dalam pembaruan pada Senin (31/10/2022), dilansir dari Space, Rabu (2/11/2022).
Sesuai namanya, Misi 1 akan menjadi penerbangan pertama untuk Ispace. Misi ini akan mengirim pendarat Hakuto-R dalam perjalanan panjang ke bulan. Target pendaratan pada Maret 2023.
Hakuto-R akan membawa berbagai muatan komersial dan pemerintah ke permukaan bulan, termasuk dua rover kecil. Salah satunya adalah robot kecil beroda dua yang akan dioperasikan oleh Japan Aerospace Exploration Agency, dan yang lainnya adalah Rashid 1, robot seberat 22 pon (10 kilogram,) yang dikembangkan oleh Pusat Antariksa Mohammed Bin Rashid dari UEA.
Rashid 1 diperkirakan akan beroperasi di bulan hanya untuk satu hari lunar (sekitar 14 hari Bumi). Namun, operasional yang singkat itu akan mengemas banyak pengumpulan data.
Penjelajah kecil bertenaga surya membawa berbagai intrumen. Instrumen yang ada seperti kamera, termasuk pencitra mikroskopis, serta probe Langmuir, yang dapat membantu para peneliti lebih mengkarakterisasi dan memahami lingkungan bermuatan listrik permukaan bulan.
Misi 1 telah mengambil beberapa langkah konkret menuju peluncuran yang akan datang baru-baru ini. Pendarat bulan Hakuto-R telah tiba di lokasi peluncuran Cape Canaveral, Florida, akhir bulan lalu.
Pendarat datang ke Amerika Serikat melalui pesawat kargo dari Jerman. Pandarat ini dirakit dan diuji di fasilitas perusahaan kedirgantaraan ArianeGroup GmbH.
“Misi ini akan menjadi yang pertama bersejarah tidak hanya bagi perusahaan kami, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi cislunar,” kata pendiri dan CEO ispace Takeshi Hakamada dalam pembaruan Senin (2/11/2022).