REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menggencarkan program Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka). Terkait hal itu, Co-Founder & Chief Sustainability Aruna Utari Octavianty, menilai program tersebut akan banyak memberikan manfaat bagi nelayan.
“Kami menangkap positif inisiatif pemerintah ini dan tentunya kami ingin turut ambil bagian dalam hal ini. Saya menilai, Kusuka pastinya akan banyak memberikan manfaat bagi nelayan khususnya untuk nelayan kami. Aruna akan siap membantu dan terlibat dalam mengupayakan nelayan Aruna untuk mendapatkan Kusuka tersebut,” ujar Utari, akhir pekan ini.
Program kartu Kusuka yang ditujukan bagi nelayan, petambak, pembudidaya dan pelaku usaha perikanan lainnya itu dinilai akan memberikan banyak kemudahan. Di antaranya, seperti kemudahan dalam akses pembiayaan kredit usaha rakyat, akses pengajuan bantuan untuk nelayan, sekaligus menjadi tanda pengenal bagi nelayan itu sendiri.
Tentunya, kata Utari, pihaknya sebagai perusahaan supply chain aggregator perikanan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan Ekonomi Biru yang menjadikan kesejaterahan nelayan sebagai spirit utama poros maritim dunia. Untuk itu, Aruna hadir di desa-desa pesisir di Indonesia dengan program pemberdayaan nelayan.
“Memastikan ketersediaan pasar yang berkelanjutan baik domestik maupun ekspor. Aruna juga memastikan nelayan terproteksi dengan kepemilikan Kusuka dan BPJamsostek bagi nelayan yang tergabung bersama Aruna,” kata dia.
Dia mengatakan, Aruna telah merangkul hampir 40 ribu nelayan yang tersebar di 27 provinsi wilayah Indonesia. Angka itu disebut akan terus bertambah.
Aruna menyadari, nelayan merupakan salah satu komunitas terpenting dalam rantai bisnis berkelanjutan. Sehingga, fokus operasi bisnis di Aruna pun tertuju pada memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan Aruna. Berdasarkan data yang mereka miliki, nelayan Aruna telah mampu meningkatkan pendapatannya hampir 10 kali lipat dari semula.
Selain itu, pertengahan tahun 2022 lalu, Aruna berhasil memfasilitasi dua nelayan Aruna di Desa Mola, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, untuk mendapatkan sertifikat pemberdayaan tanah di atas laut dari Presiden Joko Widodo.