Senin 07 Nov 2022 17:47 WIB

Warga Jakarta Utara Antisipasi Rob Dampak Gerhana Bulan Total

Banjir bisa terjadi hingga tiga kali dalam setahun di Jakarta Utara.

Sejumlah warga mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam banjir rob (limpasan air laut ke daratan) di Dukuh Timbulsloko, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022).(Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Sejumlah warga mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam banjir rob (limpasan air laut ke daratan) di Dukuh Timbulsloko, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022).(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Warga Jakarta Utara mengantisipasi kenaikan air laut (rob) karena pasang maksimum saat fenomena gerhana bulan total. Mereka memindahkan perabotan rumah tangganya ke tempat lebih tinggi pada Senin (7/11/2022).

Salah satu warga Blok Empang, Muara Angke, Penjaringan, Urip Sumiati mengaku khawatir air laut naik ke permukaan karena dampak gerhana bulan total. Gerhana bulan total dikhawatirkan menyebabkan rob masuk rumah dan merusak perabotan, khususnya elektronik.

Baca Juga

"Gerhana biasanya rob, banjir bisa sampai setengah meter, masuk ke rumah. Kami kan takut, ini daerah dekat dengan laut, setiap bulan sekali kalo ada gerhana banjir gede," kata Urip kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (7/11/2022).

Urip mengevakuasi perabotannya ke lantai atap (roof top) rumah, di antaranya kasur, televisi, dan kipas angin. Warga Blok Empang lainnya, Nike Winenti juga mengangkat perabotannya agar tidak rusak saat rob terjadi akibat dampak gerhana bulan total.

"Setiap ada gerhana bulan banjirnya gede, air pasang lautnya selalu gede, sampe masuk ke rumah, makanya saya menaikkan barang-barang saya," kata Nike.

Warga berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengatasi permasalahan banjir rob di Blok Empang yang bisa terjadi dua hingga tiga kali setahun apabila pasang air laut sangat tinggi.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo, mengungkapkan kalender potensi terjadinya pasang air laut maksimum karena gerhana bulan total, Selasa (8/11/2022).

Kalender Pasang Surut 2022, kata dia, dapat dimanfaatkan sebagai penyiapan upaya adaptasi dan mitigasi masyarakat pesisir dari potensi ancaman banjir pesisir/rob. Terutama di wilayah-wilayah yang sering terdampak atau pernah terdampak banjir pesisir/rob.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement