REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta perluasan kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam yang akan diperpanjang. Dia menjamin keputusan itu akan meredakan krisis pangan global.
Ukraina juga menginginkan kesepakatan ekspor biji-bijian diperluas untuk mencakup lebih banyak pelabuhan dan barang. Zelenskyy berharap keputusan untuk memperbarui pakta Black Sea Grain Initiative setidaknya selama satu tahun akan diambil minggu depan.
Kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Juli itu akan berakhir pada 19 November. Sebelum keputusan memperpanjang kesepakatan, Rusia menangguhkan partisipasinya sebelum bergabung kembali pada bulan lalu.
"Kami mempertahankan komitmen bahwa inisiatif harus terus berlanjut terlepas dari apakah Federasi Rusia bersedia," kata Zelenskyy kepada duta besar Washington untuk PBB Linda Thomas-Greenfield di Kiev pada Selasa (8/11/2022).
Zelenskyy menyinggung status negaranya sebagai salah satu produsen biji-bijian utama dunia "Ukraina siap untuk tetap menjadi penjamin keamanan pangan dunia," ujarnya.
Awal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menekankan kesepakatan Black Sea Grain Initiative yang diperpanjang nantinya akan memprioritaskan negara-negara Afrika yang membutuhkan. Dia menyoroti kondisi di Djibouti, Somalia, dan Sudan yang sedang berada dalam kondisi tidak baik dan berjanji melakukan pengiriman ke negara berkembang lainnya.
Kesepakatan awal Black Sea Grain Initiative membuka kembali lalu lintas pengiriman tiga pelabuhan di Ukraina, yaitu Odessa, Pivdennyi, dan Chornomorsk. Barang-barang yang dapat dikirimkan meliputi biji-bijian, termasuk gandum.