Kamis 10 Nov 2022 20:39 WIB

Danasyariah Pertahankan TKB90 di 99 Persen

Danasyariah pertahankan TKB90 karena fokus pada pembiayaan rumah pertama

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Fintech peer to peer lending syariah yang fokus di sektor properti, Danasyariah mencatat kinerja penyaluran kredit yang sehat di tengah kondisi tidak menentu. CEO dan Founder Danasyariah, Taufiq Aljufri menyampaikan tidak ada kenaikan pembiayaan bermasalah hingga kuartal III 2022. Danasyariah pertahankan TKB90 karena fokus pada pembiayaan rumah pertama
Foto: Antara
Fintech peer to peer lending syariah yang fokus di sektor properti, Danasyariah mencatat kinerja penyaluran kredit yang sehat di tengah kondisi tidak menentu. CEO dan Founder Danasyariah, Taufiq Aljufri menyampaikan tidak ada kenaikan pembiayaan bermasalah hingga kuartal III 2022. Danasyariah pertahankan TKB90 karena fokus pada pembiayaan rumah pertama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fintech peer to peer lending syariah yang fokus di sektor properti, Danasyariah mencatat kinerja penyaluran kredit yang sehat di tengah kondisi tidak menentu. CEO dan Founder Danasyariah, Taufiq Aljufri menyampaikan tidak ada kenaikan pembiayaan bermasalah hingga kuartal III 2022.

"Alhamdulillah, di Danasyariah tidak ada kenaikan pembiayaan bermasalah yang signifikan, TKB90 atau tingkat keberhasilan masih terjaga di atas 99 persen," katanya pada Republika, Kamis (10/11).

Ia mengakui ada beberapa pengajuan penundaan pembayaran angsuran, namun jumlahnya tidak signifikan. Pembiayaan tersebut juga biasanya lancar kembali sebelum batas waktu 90 hari toleransi.

Danasyariah juga telah mengantisipasi kemungkinan naiknya Non Performing Financing (NPF) dengan berbagai cara. Diantaranya, memfokuskan pada pembiayaan properti yang tergolong kebutuhan, bukan properti komersial dan investasi.

"Dengan kata lain adalah properti untuk hunian rumah pertama, yang pasarnya lebih tahan terhadap goncangan ekonomi," katanya.

Kemudian, antisipasi juga dengan cara bermitra dengan beberapa agency properti yang mampu untuk menjualkan aset properti yang dijaminkan dengan cepat bagi borrower yang sudah tergolong gagal bayar. Antisipasi ini membawa dampak positif pada sisi kinerja.

Hingga kuartal III 2022, masih terjadi pertumbuhan permintaan yang signifikan di sisi borrower maupun pendana. Diharapkan pertumbuhan permintaan ini tetap berlanjut di tahun 2023 dan seterusnya.

"Pertumbuhan penyaluran Danasyariah meningkat dari Rp 866 miliar pada 2021, naik menjadi mendekati Rp 1,2 triliun di November 2022," katanya.

Secara kumulatif dana yang telah disalurkan Danasyariah sejak 2018 adalah mendekati Rp 3 triliun. Proyeksi pertumbuhan di tahun 2023 masih optimistis, mengingat makin besarnya backlog kebutuhan rumah yang belum terpenuhi hingga lebih dari 13 juta rumah.

Untuk menjaga pertumbuhan, Danasyariah telah bekerja sama dengan beberapa Bank Syariah untuk menyalurkan pembiayaan properti melalui Danasyariah. Strategi utama yang dijalankan adalah kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.

"Kita mencari yang bisa sinergi menggabungkan berbagai kelebihan di bidang masing masing dengan semangat 'menyerahkan kepada ahlinya'," katanya.

Misalnya berkolaborasi dengan perbankan syariah yang punya kelebihan dalam hal sumber dana murah. Kemudian berkolaborasi dengan asosiasi pengembang untuk mendapatkan borrower yang berkarakter baik dan layak untuk diberikan pembiayaan.

Selanjutnya, berkolaborasi dengan lembaga credit scoring. Dan masih banyak kolaborasi lain dalam ekosistem yang menjadikan layanan Danasyariah menjadi lebih mudah diakses, proses lebih cepat, lebih akurat dalam analisa, dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal pembiayaan properti dengan skema syariah.

"Dengan demikian Danasyariah tetap optimis bisa tumbuh signifikan di tahun 2023 dan seterusnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement