REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penemuan empat mayat yang merupakan satu keluarga dalam sebuah rumah di kawasan Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022) malam berawal dari petugas PLN yang hendak melakukan pemutusan listrik. Hal itu terpaksa dilakukan PLN karena pemilik rumah menunggak pembayaran.
"Sudah dari tiga hari yang lalu bau busuknya sudah menyengat dan petugas PLN mengadakan pemutusan listrik karena adanya tunggakan dari pemilik rumah,“ ujar Ketua RT 7 RW 5, Asiong, Jumat (11/11/2022).
Asiong mengaku dirinya juga tidak mengetahui pekerjaan keempat korban bernama Rudianto (71 tahun), Margaret (58), Dian (42), dan Budianto. Disebutnya, keempat korban selama hidup cukup tertutup dan sangat jarang berinteraksi dengan warga setempat. Bahkan terakhir kali, dirinya bertemu dengan salah satu salah satu korban bernama Dian pada bulan September 2022 lalu.
“Saya sempat komunikasi itu di bulan september saya tanya ke Dian. Apakah rumah kamu terjual? Dia jawab sudah,” jelas Asiong.
Dituturkan tetangga korban bernama Kelvin (29), korban sempat memiliki kendaraan roda empat dan roda dua yang sering terparkir di garasi rumah. Awalnya mobil CRV kemudian ganti ke Brio lalu tidak terlihat lagi, begitu juga kendaraan roda dua, sebelumnya memiliki motor dan sekarang tidak tampak lagi.
“Ada mobil kan sama motor matic dulu sekarang gaada sama sekali. CRV ganti Brio, terus sudah lama tidak ada, motornya juga tidak ada,” ungkap Kelvin.
Adapun penyebab kematian empat mayat yang ditemukan di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) malam masih menjadi misteri. Hasil dari pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh keempat mayat tersebut.
"Anggota yang menyaksikan hasil pemeriksaan, bahwa terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, saat dihubungi, Jumat (11/11/2022).
Pasma menjelaskan keempat mayat tersebut ditemukan sudah dalam keadaan mulai membusuk dan ditemukan di posisi yang berbeda-beda tidak dalam satu titik. Kemudian rumah mereka juga dalam keadaan tertutup, bahkan beberapa warga setempat menyangka jika mereka sudah pindah.
Lanjut Pasma, kronologis penemuan keempat mayat berawal dari petugas PLN yang hendak akan memutuskan instalasi listrik. Bau busuk itu semakin menyengat sesampainya di rumah keempat mayat tersebut. Lalu dia bergegas menghubungi Ketua RT 7 bernama Asiung dan juga petugas kepolisian.
"Dilakukan pembukaan secara paksa dan ditemukan ada empat mayat, dua laki-laki dan dua perempuan yang berbeda beda posisinya, ada yang di belakang ada di kamar tengah dah ada di ruang tamu," jelas Pasma.