REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa partainya belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Sehingga, ia tak bisa menjamin bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan akan pasti maju dalam kontestasi nasional mendatang.
"Mana bisa kita jamin, ini kan baru calon nominasi dari Nasdem, diperlukan tambahan portofolio yang memungkinkan untuk persyaratan itu terjadi," ujar Surya usai perayaan HUT ke-11 Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Partai Nasdem, jelas Surya, hanya memiliki suara sebesar 10,3 persen yang merupakan hasil perolehannya pada pemilihan umum (Pemilu) 2019. Masih memerlukan sekira sepuluh persen suara untuk dapat memastikan mengusung Anies sebagai capres.
"Diperlukan kawan, nah seolah ini sudah terjadi hubungan komunikasi yang baik dengan kawan kita Partai Demokrat, kawan kita dari Partai PKS. Nah ini barangkali masing-masing sedang melihat," ujar Surya.
Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digadang mengusung nama Koalisi Perubahan hingga kini urung melakukan pendeklarasian. Ia hanya memastikan, ketiganya terus melakukan komunikasi terkait peresmiannya.
"Deklarasi itu kan bisa setiap saat ketika ada kesepakatan daripada ketiga partai paling tidak, atau partai mana siapa saja," ujar Surya.
Sementara itu dalam pidatonya, Surya mengatakan bahwa usai pihaknya mendeklarasikan Anies sebagai capres timbul suara-suara sumir terhadap partainya. Padahal tegasnya, Anies akan menjadi pemimpin yang melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sampai hari ini Nasdem memberikan keyakinan menempatkan capres Anies Baswedan adalah dalam rangka upaya melanjutkan upaya-upaya pembangunan yang sedang berjalan," ujar Surya dalam pidatonya di HUT ke-11 Partai Nasdem, Jumat.
Dinamika yang terjadi usai pendeklarasian Anies sebagai capres harus ditanggapi dengan arif. Partai Nasdem disebutnya akan terus memberikan jawaban jujur terhadap isu-isu miring yang membenturkan pihaknya dengan Jokowi.
"Maju mundurnya aktivitas kegiatan daripada organisasi partai politik yang ada di negeri ini tidak lepas dari pembina partai politik itu sendiri, yang hari ini masih kita yakini masih dikomandani oleh presiden kita, Presiden Joko Widodo," ujar Surya.