Ahad 13 Nov 2022 11:17 WIB

Lahir di Masa Pandemi, 30 Cerita KBM App Siap Diadaptasi Menjadi Film

komunitas online KBM ini sudah mempunyai member hingga 1,2 juta anggota.

Para pegiat menulis dari Komunitas Bisa Menulis (KBM)
Foto: istimewa
Para pegiat menulis dari Komunitas Bisa Menulis (KBM)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 30 judul cerita dari Komunitas Bisa Menulis (KBM) siap untuk diadaptasi ke layar lebar. Isa Alamsyah, CEO KBM App — sebuah aplikasi digital yang menaungi para penulis KBM — mengaku sangat senang dengan adanya tren peningkatan kualitas dari para penulis.

“Kami sangat bersyukur, dari KBM Apps ini sudah ada dalam proses untuk di filmkan. Ada yang diangkat ke layar lebar, menjadi web series, hingga sinetron. Ini satu hal yang positif,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Ahad (13/11).

 

Isa menjelaskan saat ini komunitas online KBM ini sudah mempunyai member hingga 1,2 juta anggota. Sekitar 800 ribu di antaranya adalah penulis dan pembaca aktif yang tersebar dari berbagai pelosok Indonesia.

“Hingga kini KBM App telah diunduh sebanyak 987.015 downloader. Tercatat, kata dia, lebih dari 73.721 user KBM adalah penulis yang sudah mulai berkarya dan 6.185 di antaranya sudah berpenghasilan,” ungkap Isa.

Lebih lanjut Isa menjelaskan KBM tercatat menaungi 160 komunitas kepenulisan di Indonesia dari Aceh hingga Papua. Isa memaparkan setiap hari lahir rata-rata 300 cerita dan 1.500 bab baru, serta 150.000 aktivitas baca. Saat ini di KBM App, tercatat, ada 208.020 cerita yang terbagi menjadi mencapai  1.637.067 bab.  Total view di KBM App mencapai 452.294.816 kali.

“Sebagai komunitas kepenulisan terbesar di Indonesia, penulis KBM telah menghasilkan banyak karya yang beberapa di antaranya viral dan menjadi film yang sukses seperti Layangan Putus, Wedding Agreement, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Isa juga menyebutkan diantara karya yang karya Asma Nadia berjudul Assalamualaikum Beijing 2 – Lost in Ningxia yang saat ini dalam proses dibuat film. “Karya Asma Nadia yang lain, Anak Penangkap Hantu, segera masuk ke layar lebar melalui rumah produksi MNC Pictures.”

Buku lain yang akan difilmkan, kata Isa, berasal dari karya Dwi Indrawati dan Majarani. Kedua penulis tersebut, kata dia, sudah mencapai level emerald di KBM App pada tahun 2022. Level emerad ini merupakan peringkat yang dicapai oleh penulis yang sudah mendapatkan bagi hasil senilai 500 juta lebih dari menulis di KBM App.

“Karya keduanya sudah dilirik banyak rumah produksi karena selalu viral dan bertengger dideretan best seller KBM App,” jelasnya.

Produser dan sutradara kenamaan Aditya Gumay dari rumah produksi Smaradhana Production, kata Isa, mulai melirik banyak karya di KBM App yang berpotensi untuk difilmkan. “Saat ini sedang memproses 25 karya penulis KBM App untuk dialihwahanakan ke layar lebar, web series atau media lainnya,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement